Monday, 30 April 2018

Mimpi Besar untuk Indonesia: "Membuka Jalan" (Bagian Pertama)

Ternyata rasa rindu untuk menulis masih terngiang-ngiang di kepala sehingga membuat penulis kembali terserap ke dalam perasaan asyik saat menikmati merdunya melodi kata-kata dan indahnya pemandangan lukisan makna di alam pikiran.

Kerinduan dari hati dan pikiran ini, seolah mendesak ingin muncul dan mewujud menjadi nyata dalam bentuk tulisan. Sehingga apalah daya diri ketika sudah dihinggapi rasa rindu yang berat, kecuali membantunya mempertemukan ide-ide dengan kata-kata yang dapat menghasilkan tulisan yang sesuai dengan harapan hati dan pikiran.

Untuk mengobati rasa rindu ini, maka penulis angkat tulisan yang berjudul "Mimpi Besar untuk Indonesia". Karena judul ini terkait dengan tujuan dari dicetuskannya Gerakan Memajukan Indonesia (GerMeIn). Yang mana tulisan ini juga merupakan salah satu bagian dari puzzle besar penulis tentang bagaimana Indonesia ke depan. Memang tidak mudah membayangkan dan menuliskan impian besar tersebut, apalagi mewujudkannya untuk menjadi kenyataan.

Dalam perjalanan sejarah Indonesia, para presiden dan tokoh bangsa mengalami kesulitan untuk membangkitkan dan menjadikan Indonesia menjadi negara yang maju, makmur dan sentosa. Karena hal ini adalah tugas yang sangat berat. Hal ini tidak hanya berlaku di Indonesia saja, tapi di negara lain pun, hal ini juga menjadi persoalan utama. Bahkan bagi negara-negara besar yang sudah maju sekalipun, dalam jangka panjang, negara-negara tersebut tetap berusaha menjaga kestabilan negaranya, karena hukum alamnya, setiap negara akan selalu mengalami lika liku persoalan dan pasang surut masalah yang harus dihadapi.

Dari tulisan ini, bisa jadi ada sebagian pembaca yang memiliki anggapan bahwa penulis tidaklah pantas membahas hal-hal yang terlalu besar dan luas cakupannya seperti ini, apalagi sampai menggeneralisir persoalan dan sampai harus menyebut serta melibatkan negara-negara lain dalam pembahasannya. Karena hal-hal yang bersifat umum dan teoritis, sudah banyak dibahas dan dikaji oleh para pakar yang berkompeten di bidangnya masing-masing. Sehingga bagi sebagian orang tersebut, tulisan penulis ini merupakan pendapat tidak berdasar yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.

Penulis tidak bermaksud mengada-ada atau sok tahu terhadap masalah-masalah besar tersebut. Kalaupun dipaksa untuk menganggap bahwa penulis memang seperti itu, maka anggap saja tulisan penulis ini sebagai pendapat orang awam atau bahkan anggap saja sebagai tulisan fiksi yang adalah suatu kebetulan belaka jika ada kemiripan dengan dunia nyata.

Dalam setiap tulisan yang dibuat penulis, tujuan utamanya hanyalah untuk berbagi pemikiran atau pendapat yang meskipun belum bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya, tapi paling tidak penulis telah berusaha menggunakan logika-logika umum dan hal-hal paling mendasar yang kebenarannya sudah banyak diketahui orang banyak, sehingga para pembaca sudah bisa langsung menilai apakah pemikiran atau pendapat penulis ini benar atau salah.

Jika sampai ada yang mempermasalahkan latar belakang penulis yang berasal dari kalangan orang awam yang tidak dikenal dan tidak memiliki prestasi yang menonjol sedikitpun apalagi karena penulis masih memiliki banyak kekurangan, kelemahan, kesalahan, bahkan keburukan, yang mungkin bagi sebagian orang, tidak layak untuk tampil dan mewarnai pemikiran para tokoh besar dunia, maka bukan berarti hal itu menjadi halangan bagi penulis untuk berkarya dan mengekspresikan pemikirannya dalam bentuk tulisan. Meski penulis bukanlah siapa-siapa, tetapi penulis berhak untuk bermimpi sebesar-besarnya dan setinggi-tingginya. Hal ini pun berlaku untuk semua orang, asalkan impiannya masih bersifat positif dan syukur-syukur berkaitan dengan persoalan banyak orang.

Penulis menyadari bahwa di antara sekian banyak orang tentu ada yang tidak suka atau malah benci pada penulis. Dan penulis bisa memahami maksud dari kebanyakan orang yang tidak suka atau bahkan benci pada seseorang yang terlalu tinggi atau terlalu muluk-muluk dalam bermimpi. Karena kebanyakan orang dan sudah menjadi sifat dasarnya bahwa mereka memiliki pemikiran yang logis dan realistis. Sehingga ketika ada seseorang yang membual dan omong besar dengan impiannya, maka orang lain akan membencinya. Karena mendengarkan orang yang omong besar seperti mendengarkan hal-hal yang tidak logis dan realistis sehingga tidak ada manfaat yang dapat diperoleh, malah hanya akan membawa kerugian, baik rugi waktu, pikiran dan tenaga.

Tetapi kebencian terhadap orang yang membual atau omong besar tersebut sebenarnya adalah karena kesombongan yang terselip dalam perkataan yang diucapkannya. Ketika seseorang sudah mulai menunjukkan kesombongannya, maka orang lain akan dianggap rendah, hina, dan remeh. Sehingga hal inilah yang membuat orang lain tidak nyaman dan tidak suka bahkan benci terhadap orang yang sombong.

Jika apa yang disampaikan penulis terkesan terlalu tinggi dan muluk-muluk, maka bukan berarti penulis hendak menyombongkan diri atau hendak menunjukkan seberapa tinggi pencapaian yang telah diraih penulis, karena dalam tulisan penulis, sebelum membuat tulisan dengan topik pembahasan yang tinggi, berat dan rumit, penulis terlebih dahulu memulai pembahasannya dari hal-hal yang kecil dan sederhana dahulu, kemudian membawanya secara bertahap ke pembahasan yang lebih tinggi. Jadi, jika pembaca mengikuti alur penulisan dan jalan pemikirannya, maka sebenarnya pembaca dan penulis secara bersama-sama sedang mendaki ke arah puncak pembahasan. Sehingga, di situ tidak ada siapa yang lebih tinggi atau lebih rendah, karena sama-sama sedang melakukan perjalanan pendakian menuju puncak.

Di sini tidak ada siapa yang lebih pandai, lebih hebat, lebih berjasa, lebih bijaksana, lebih tinggi ilmunya dan lain sebagainya, karena di sini, semua orang adalah sama. Yang membedakan di sini adalah siapa yang paling berbakti kepadaNYA. Dan yang mengetahui siapa yang paling berbakti kepadaNYA, hanyalah DIA. Karena belum tentu yang terlihat sholeh orangnya adalah orang yang paling berbakti kepadaNYA. Bisa jadi orang yang kita anggap gila dan terlihat seperti gelandangan malahan adalah kekasihNYA. Sehingga orang yang berbuat baik secara kasat mata belum tentu baik karena bisa jadi dia hanya pura-pura. Tetapi paling tidak, sepanjang yang diketahui masyarakat, orang tersebut tidak melakukan tindak kejahatan dan sering diketahui memiliki sikap dan perilaku yang baik dan sopan serta dari keturunan baik-baik, maka orang tersebut dapat dianggap orang baik meskipun ada kemungkinan kecil bahwa ternyata orang tersebut labil dan memiliki sifat yang jahat.

Sebelum memulai pembahasan, penulis ingin sedikit menyingung orang-orang yang dahulu pernah ada di masa lalu penulis. Intinya adalah kita semua sekarang sudah semakin dewasa dan bertambah umurnya, sehingga masa lalu biarlah berlalu. Dan kini tiada lagi yang perlu disesali. Biarlah semua jadi kenangan untuk melangkah ke depan dan membuka lembaran baru untuk menggapai impian memajukan Indonesia. Tiada lagi perselisihan dan pertikaian yang harus dilakukan karena kita semua satu saudara, satu nusa, satu bangsa, bergerak bersama memajukan Indonesia. Bersama-sama memikirkan dan menghadapi tantangan jaman menuju Indonesia jaya.

Mari kita mulai pembahasan. Apa yang dimaksud penulis dengan membuka jalan dan menyibak rintangan pemikiran? Kita bahas satu per satu. Yang dimaksud jalan di sini adalah jalan dalam arti yang luas, baik jalan dalam arti fisik maupun jalan dalam arti kiasan. Jalan dalam arti fisik berarti jalan penghubung baik darat, laut maupun udara di setiap wilayah yang ada di Indonesia. Mengapa harus dibuka jalan-jalan penghubung antar daerah ini? Hal ini agar terjadi interaksi dan percepatan perkembangan antar daerah. Tanpa dukungan jalan, maka perkembangan dan kemajuan daerah akan terhambat. Kondisi wilayah Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau serta wilayah perairan yang luas, sangat dibutuhkan sarana dan prasarana yang memadai.

Jalan dalam arti kiasan bisa bermakna sangat banyak tergantung dari kata yang mengikutinya. Untuk lebih memudahkan pembahasan, kita langsung saja membahas bidang apa saja yang perlu kita buka jalannya, dalam rangka menuju kemajuan Indonesia. Yang pertama adalah jalan untuk mendapatkan perawatan kesehatan yang layak. Kesehatan merupakan hal terpenting selain kebutuhan pokok, yang harus dipenuhi dalam kehidupan. Kesehatan tidak hanya berkaitan dengan kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan jiwa dan mental seseorang. Dan sebenarnya jika perawatan kesehatan diperluas, maka perawatan kesehatan tidak hanya berkutat tentang perawatan saat sakit saja agar sembuh, tetapi perawatan atau penjagaan diri saat sehat agar tidak sampai sakit, tentunya ini tentang perbaikan gizi dan edukasi tentang kesehatan kepada masyarakat. Dan yang terpenting dari tujuan perawatan kesehatan ini adalah agar warga negara Indonesia memiliki kondisi fisik, jiwa, dan mental yang prima sebelum berjuang memajukan Indonesia.

Yang ke dua adalah jalan untuk mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya. Di kota-kota besar, pendidikan yang setinggi-tingginya tidaklah memiliki banyak persoalan, tetapi biasanya yang jadi persoalannya adalah tingginya biaya pendidikan, ketersediaan/kelengkapan buku terbaru berbahasa Indonesia, dan budaya membaca yang minim. Hal-hal itulah yang jika tidak dipikirkan solusinya dapat menghambat warga negara Indonesia untuk bisa cerdas dan siap memajukan Indonesia. Hal ini belum lagi berbagai permasalahan-permasalahan mendasar yang ada di daerah pelosok, seperti keterbatasan guru, keterbatasan fasilitas belajar mengajar dan lain sebagainya. Padahal kita tahu bahwa daerah Indonesia ini sangatlah luas. Meskipun terdapat warga negaranya yang tinggal di pelosok, tetapi mereka juga berhak mendapatkan fasilitas untuk hal-hal mendasar, yang sama dengan di kota.

Yang ke tiga. Terbukanya jalan ekonomi yang sama bagi setiap warga negara Indonesia. Ekonomi adalah bidang kehidupan yang tidak bisa diabaikan. Karena hal ini terkait erat dengan keberlangsungan kehidupan seseorang. Jika seseorang lemah secara ekonomi dan tidak ada pihak lain yang bisa membantu, maka pada contoh ekstrimnya adalah terjadi busung lapar masal atau bahkan kematian karena ketidakmampuan fisik untuk bertahan dari ketidaktercukupan gizi dalam waktu yang lama. Banyak warga negara Indonesia yang menganggur, sehingga perlu dipikirkan solusinya. Tetapi kadangkala terasa miris ketika sampai terdengar berita terdapat perusahaan yang merekrut tenaga kerja asing di tengah banyaknya warga negara Indonesia yang menganggur. Meski hal itu terjadi karena alasan apapun, tetapi patut diperhatikan dan dipertimbangkan bagaimanapun caranya agar tidak sampai terjadi ketimpangan yang akan semakin memiriskan dunia tenaga kerja Indonesia.

Bidang ekonomi ini perlu dikuatkan agar warga negara Indonesia siap untuk maju dan bersaing dengan negara lain. Sebenarnya solusi penguatan ekonomi ini sudah jauh-jauh hari di awal-awal kemerdekaan Indonesia dipikirkan oleh Pak Hatta dengan adanya koperasi. Di mana konsepnya ada di dalam ekonomi kerakyatan. Secara garis besar, cara kerja koperasi diringkaskan ke dalam kata-kata, dari anggota, untuk anggota dan oleh anggota. Maksud dari kata-kata tersebut adalah, modal ekonomi berasal dari anggota, kemudian hasil keuntungan dari mengolah modal ekonomi itu digunakan untuk anggota, dan orang yang mengelola modal ekonomi itu adalah anggotanya sendiri. Sehingga jika satu anggota koperasinya makmur, maka anggota lainnya juga ikut makmur. Kemudian jika satu anggotanya lemah, maka kelemahan anggota tersebut ditutupi atau dikuatkan oleh anggotanya yang lain.

Yang ke empat. Membuka jalan dalam pendayagunaan potensi SDM  Indonesia. Sebenarnya potensi SDM indonesia yang berkelas dunia ada cukup banyak. Hanya saja kurang diperhatikan atau dibiarkan begitu saja kemampuan besar yang mereka miliki. Bahkan kebanyakan orang Indonesia sendiri tidak menghargai kemampuan mereka, malahan terkadang mencari-cari kesalahannya dan tidak mendukungnya. Kadang seolah jika orang Indonesia yang maju dan bersinar, bangsanya sendiri seperti tidak percaya.

Dalam hal budaya dan karya seni yang dihasilkan SDM Indonesia pun jika dapat didayagunakan dengan baik akan memiliki potensi yang sangat besar. Di dunia ini sepertinya baru di negara Indonesia yang memiliki budaya daerah yang sangat beragam tetapi masing-masing daerahnya masih memiliki toleransi untuk hidup rukun. Kita bisa lihat ada begitu banyak keindahan karya seni yang dihasilkan oleh para leluhur dan diwariskan secara turun temurun. Mulai dari pakaian, tarian, lagu, makanan, upacara adat, rumah adat dan lain sebagainya.  Meskipun berbeda suku, agama, dan ras, masyarakat Indonesia masih menjaga kerukunannya. Kalaupun ada pertikaian dan perpecahan yang ada, biasanya itu karena ulah oknum dan provokator yang sengaja menyulut permasalahan. Padahal sebenarnya jika masing-masing ketua adat atau kelompok yang bertikai bertemu untuk menyelesaikan masalah, semuanya dapat berakhir damai. Karena pada dasarnya orang Indonesia sudah dididik dengan baik melalui budaya-budaya yang ada oleh para leluhurnya.

Jadi leluhur orang Indonesia memang sungguh hebat karena dapat memikirkan budaya dan karya seni yang tidak hanya indah tapi juga mengandung pendidikan yang dapat ditanamkan kepada anak cucunya secara tidak sadar. Sebenarnya kita sebagai anak cucu dari para leluhur kita, dengan keanekaragaman budaya yang ada ini diajarkan untuk kreatif serta menjunjung tinggi budi pekerti yang luhur dengan ajaran tatakrama dan sopan santunnya.

Yang ke lima. Membuka jalan dalam pendayagunaan SDA Indonesia yang berlimpah. Indonesia merupakan satu-satunya negara di dunia yang berada di daerah katulistiwa yang memiliki keanekaragaman hayati dan sumber daya alam yang sangat kaya. Indonesia memiliki beraneka macam tumbuhan dan binatang unik yang beberapa di antaranya hanya ada di Indonesia. Indonesia juga masih memiliki banyak tempat yang kondisinya masih alami dan indah baik di daratan maupun di lautan. Sehingga potensi untuk menjadi negara yang menjadi rujukan sebagai tempat wisata dunia sangatlah besar jika dapat digarap dan dikelola dengan baik.

Belum lagi potensi pertanian, perkebunan, perikanan, kehutanan dan kelautan di Indonesia masih sangat besar karena belum semua potensi wilayah Indonesia didayagunakan secara maksimal. Semua potensi besar tersebut sungguh sangat luar biasa besar mengingat wilayah Indonesia yang sangat luas yang terdiri dari ribuan pulau dan dikelilingi oleh perairan yang sangat luas pula.

Jika menyebut semua kekayaan alam Indonesia, kita hanya bisa berdecak kagum atas keindahan dan potensi besarnya yang masih terpendam. Padahal kita belum membahas potensi pertambangan yang terkandung di alam Indonesia. Mulai dari emas, minyak bumi, nikel, besi, batu bara, dan lain sebagainya. Sehingga layaklah Indonesia disebut sebagai zamrud katulistiwa atau bahkan sepotong sorga yang dijatuhkan Tuhan di dunia karena kekayaan dan keindahannya yang tiada tara.

Yang ke enam, membuka jalan pikiran. Mengapa kita harus membuka jalan pikiran? Karena segala perbuatan manusia dipengaruhi oleh pikirannya. Jika jalan pikiran masih tertutup, maka tiada perbuatan yang bisa dilakukan. Selama ini Indonesia belum bisa maju, karena kebanyakan orang Indonesia, jalan pikirannya masih belum terbuka atau masih belum tahu bagaimana caranya untuk maju. Cara untuk maju sebenarnya sederhana, yakni mengenali potensi diri kemudian mendayagunakan potensi tersebut untuk memberi manfaat kepada sekitar. Ketika manfaat yang diberikan semakin besar, maka apa yang ada di sekitar kita lama-lama akan mengalami kemajuan.

No comments:

Post a Comment