Gerakan memajukan Indonesia dapat
diterapkan dalam segala situasi & kondisi di manapun & kapanpun.
Termasuk seperti saat ini yakni di tengah kondisi ekonomi yang sedang sakit
& rentan dengan ancaman krisis ekonomi. Kondisi seperti ini sudah jauh-jauh
hari diperkirakan oleh para pakar, hanya saja karena suatu hal & beberapa
kendala sehingga belum ditangani dengan baik. Padahal dampak dari kondisi
ekonomi yang sakit seperti ini sudah luas & sangat mempengaruhi perkonomian
masyarakat menengah apalagi masyarakat kelas bawah yang tidak tahu apa-apa
& tidak melakukan apa-apa terkait dengan memburuknya kondisi perekonomian
nasional. Bagi beberapa masyarakat kelas atas, kondisi ekonomi yang sedang
sakit seperti ini dampaknya kurang begitu terasa karena mereka tidak merasakan
himpitan & kesulitan ekonomi seperti yang dialami masyarakat kelas bawah.
Di sisi lain ada juga masyarakat kelas atas yang terkena dampak langsung dari
situasi ekonomi yang tidak menguntungkan seperti ini sehingga membuatnya harus
mem-PHK bahkan ada yang sampai kolaps karena tidak bisa bertahan dari badai
ekonomi yang menimpanya Tetapi kondisi ekonomi ini sebenarnya merupakan akibat
dari tindakan para pemain besar atau para pengusaha dengan modal besar. Dengan
niat mencari untung sebesar-sebesarnya demi mempercepat penumpukan pundi-pundi
harta kekayaannya sehingga melakukan segala cara tanpa mempertimbangkan dampak
ekonomi secara nasional maupun internasional.
Jadi sekarang apa yang bisa kita
lakukan? Karena semua hal tersebut sudah terjadi & masalahnya sudah di
depan mata, maka segala perdebatan mencari-cari kesalahan & keburukan masa
lalu, tidak akan menyelesaikan masalah. Bermacam solusi paling konkrit,
realistis & paling relevan untuk meredam ataupun mengatasi masalah ekonomi
saat ini tentunya sudah dipikirkan para pakar sehingga untuk langkah
selanjutnya adalah pelaksanaannya, tetapi jika sampai saat ini berbagai solusi
tersebut masih belum juga dilakukan, itu bukan urusan kita tetapi itu adalah
urusan pihak yang mempunyai wewenang untuk melakukannya & menjadi tugas
pihak-pihak yang terkait untuk mengingatkan & mendorong pelaksanaan solusi
tersebut, sedangkan urusan kita adalah melakukan apa yang kita bisa lakukan
untuk menyelamatkan ekonomi nasional supaya tidak bergerak semakin buruk.
Konsepnya sederhana & merupakan konsep lama yakni gerakan cinta Indonesia.
Dengan gerakan cinta Indonesia, kita semarakkan lagi perekonomian nasional yang
sedang lesu melalui gerakan cinta produk Indonesia. Cinta barang-barang buatan
Indonesia, cinta pada layanan jasa yang berasal dari Indonesia karena
sebenarnya barang & jasa dari Indonesia tidak kalah bersaing dengan produk
dari luar negeri. Dengan gerakan cinta produk Indonesia maka harapannya sektor
riil bisa mulai ada pergerakan maju bukannya lesu atau bahkan mundur karena PHK
& gulung tikar. Seyogyanya dengan gerakan cinta produk Indonesia, maka
konsumsi pada produk luar negeri juga dikurangi atau bahkan dihentikan untuk
sementara waktu hingga situasi & kondisi ekonomi nasional membaik. Tapi
gerakan cinta produk Indonesia adalah gerakan terus menerus & berkelanjutan
yang pada akhirnya akan mendukung gerakan memajukan Indonesia sehingga meskipun
situasi & kondisinya sudah membaik, gerakan ini harus tetap dilanjutkan
agar cita-cita gerakan memajukan Indonesia bisa segera terwujud.
Yang tidak kalah penting adalah
cinta rupiah. Kita melakukan transaksi apapun dengan mata uang rupiah. Kita
melakukan transaksi keuangan dengan negara lain menggunakan mata uang rupiah.
Kita menjadikan mata uang rupiah agar bisa diterima & digunakan dalam
bertransaksi di negara lain. Jika ada yang bertanya, "Apa kita bisa
sepercaya diri itu? Padahal kita belum memiliki posisi tawar yang kuat dengan
negara lain". Memang kita juga tidak menutup mata dengan kondisi
sebenarnya, tetapi jika sampai nanti kita terus memandang remeh & rendah
negara kita, lalu sampai kapan kita akan tetap dipandang sebelah mata oleh
negara lain? Jika tidak sekarang? Kapan lagi? Untuk awalnya kita terapkan ide
ini pada komoditas yang memiliki posisi tawar yang kuat & secara bertahap
ide ini diterapkan pada komoditas lainnya. Kita adalah tuan di negara kita
sendiri sehingga negara lain haruslah mengikuti apa yang berlaku di negara
kita. Jika secara ekstrim nantinya ada tarik menarik & imbasnya negara lain
keluar & tidak jadi berinvestasi di negara kita, maka kabar baiknya jika
dilihat dari sisi positifnya, itu berarti investor dalam negeri bisa menguasai
aset-aset dalam negeri. Sedangkan di sisi lainnya kita galakkan gerakan cinta
produk & mata uang Indonesia sebagai bentuk konkret dari gerakan cinta
Indonesia. Hal tersebut lebih dekat dalam jangkauan & lebih nyata dampaknya
bagi perekonomian Indonesia daripada bergantung & mengandalkan investor asing
tapi di saat-saat sulit mereka seolah menutup mata dengan menarik investasinya
demi menyelamatkan penyusutan aset & kekayaannya untuk dipindahkan ke
negara lain yang lebih menguntungkan.
Gerakan cinta indonesia tentu
memiliki dampak secara langsung & tidak langsung pada dunia usaha pada
khususnya serta perekonomian nasional pada umumnya. Bagi sektor-sektor yang
searah dengan gerakan cinta Indonesia, maka hal ini akan menjadi angin segar
& membuka peluang yang lebih besar di masa depan, tetapi bagi sektor-sektor
yang tidak searah dengan gerakan cinta Indonesia, maka mulai saat ini perlu
membangun ulang rencana bisnisnya ke depan untuk disesuaikan & diarahkan
pada gerakan cinta Indonesia yang tujuannya adalah untuk mendukung gerakan
memajukan Indonesia. Bukankah jika Indonesia dapat memajukan dirinya di semua
sektor maka imbasnya nanti juga akan kembali kepada kita, warga negara
Indonesia. & itu artinya sarana prasarana & segala hal yang dibutuhkan
untuk mendukung para pelaku usaha akan disiapkan & difasilitasi oleh negara
dengan sebaik-baiknya sehingga perekonomian akan berjalan baik & lancar
serta para pelaku usaha dapat memperoleh untung besar karena tingkat perputaran
uang yang cepat seiring adanya peningkatan kesejahteraan tiap warga negara Indonesia.
Lalu bagaimana dengan masalah
kelangkaan/kelimpahan pangan serta PHK maupun usaha yang gulung tikar jika
dikaitkan dengan gerakan memajukan Indonesia? Konsepnya sederhana, yakni
gerakan memajukan Indonesia adalah gerakan yang dimulai dari diri sendiri untuk
maju yang kemudian merembet & menyebar secara luas kepada orang Indonesia
lainnya. Gerak maju dari diri sendiri dapat berupa adanya kemajuan dalam hal
berpikir, merasa maupun dalam hal bertindak. Untuk permasalahan
kelangkaan/kelimpahan pangan, kita coba untuk berpikir selangkah lebih maju,
apa untungnya kita membiarkan kelangkaan/kelimpahan pangan ini terus terjadi
jika sebenarnya kita bisa menghentikannya? Jadi jika ada seseorang yang
mengetahui sumber masalahnya/yang mengetahui solusinya maka orang tersebut bisa
menyampaikannya kepada pihak berwenang yang bisa segera melakukan tindakan
untuk mengatasi masalah tersebut supaya bisa segera meredamnya sebelum masalah
tersebut semakin besar & luas. Jangan sampai kita tidak peduli/bahkan yang
menjadi penyebab masalah kelangkaan/kelimpahan pangan itu menjadi semakin besar
& luas. Jangan sampai kita mencari untung banyak hanya untuk beberapa
waktu, tetapi membiarkan masalah kelangkaan/kelimpahan pangan berlangsung
hingga menimbulkan keresahan pada masyarakat. Jika sampai hal itu terjadi,
apakah kita bisa hidup tenang? Bukankah jika kehidupan ekonomi berjalan baik
& lancar serta wajar, masyarakat & pengusaha bisa hidup tentram karena
tidak terlalu banyak dibebani oleh masalah-masalah ekonomi? Coba kita pikirkan
& renungkan agar kita bisa melihat permasalahan ini dengan jernih.
Begitupun dalam hal PHK &
gulung tikar, PHK & guling tikar merupakan langkah terakhir yang dilakukan
setelah tidak menemukan jalan keluar dari masalah ekonomi yang dialami. Untuk
hal ini, kita kembalikan lagi pada konsep dasar gerakan memajukan Indonesia
yakni melakukan sesuatu sesuai minat/bidang kita hingga menghasilkan sesuatu
yang berharga bagi Indonesia. Meskipun kita sudah berhenti bekerja tetapi kita
masih bisa melakukan suatu hal sesuai minat/bidang kita hingga menghasilkan
sesuatu yang berharga yang dapat dijual untuk mendapatkan uang. Apabila ditarik
lebih luas lagi maka jika kita bisa menghasilkan sesuatu yang berharga &
menghasilkan uang, hal itu sama saja kita telah memberikan hal yang berharga
bagi Indonesia, yakni mengurangi angka pengangguran di Indonesia.
Memang ini ide yang sangat
idealis tapi bisa & mungkin untuk dipadukan & disesuaikan dengan
situasi & kondisi yang realistis. Jadi ini bukan konsep atau ide
asal-asal-an yang tidak bisa diterapkan di lapangan. Lalu untuk persoalan
bagaimana nasib para pengusaha yang sangat bergantung pada asing/negara lain
maka kita kembali lagi pada ide gerakan cinta Indonesia. Karena cinta Indonesia
maka dalam jangka panjang pengusaha tersebut harus berusaha berangsung-angsur
mengurangi ketergantungannya pada asing/negara lain hingga pada suatu tahap,
akhirnya pengusaha tersebut bisa mandiri & segala sumber dayanya sepenuhnya
berasal dari Indonesia. Sehingga ketika kita sudah siap dengan segala sumber
daya dalam negeri maka kita menjadi tidak tergantung pada negara lain tapi
hubungan dengan negara tersebut berubah menjadi hubungan kerjasama yang saling
menguntungkan, selain itu kita juga menjadi tidak mudah didikte, diarah-arahkan
ataupun dimanfaatkan oleh pihak asing demi kepentingan pribadi negaranya/pihak
tertentu. Ketika hal itu terjadi, maka saat itu kita menjadi negara besar &
kuat serta keadaan Indonesia akan berbalik menjadi negara maju yang menyokong
& menyediakan sumber daya ekonomi bagi negara lain karena Indonesia
memiliki SDA & SDM yang melimpah.
Dari penjelasan di atas, memang
ada hal-hal tertentu yang sulit diterapkan di lapangan, karena kita menyadari
bahwa hal yang idealis/teoritis ada yang tidak bisa sepenuhnya langsung bisa
diterapkan di lapangan. Jadi kita juga tidak harus terlalu ekstrim & kaku
berpatok pada kondisi ideal/teorinya. Bisa jadi kita akan membutuhkan &
mempersiapkan pondasi/tahapan awal/prakondisi agar kondisi ideal/teori tersebut
bisa berlaku. Yang terpenting kita terus berpegangan pada kondisi ideal/teori
ketika sedang bergerak memajukan Indonesia. Jika kondisi ideal/teori berbeda
dengan kondisi lapangan maka kita usahakan bagaimanapun caranya agar kondisi
lapangan bisa mendekati sama dengan kondisi ideal/teori, kalaupun tidak bisa,
maka paling tidak sudah mengarah ke kondisi ideal/teori itu sudah cukup.
Tulisan di atas adalah tulisan
seorang penulis pemula yang mana ditulis dari sudut pandang orang awam &
tentu mengandung kelemahan & kekurangan apalagi topik yang ditulis adalah
tentang permasalahan yang berat yakni masalah ekonomi Indonesia saat ini.
Tulisan ini juga masih sangat sederhana karena tidak dibahas secara menyeluruh
& mendalam sehingga masih ada bagian-bagian/hal-hal tertentu yang terluput
& tidak disebutkan. Tapi penulis mencoba mencermati & menanggapi
permasalahan ini sebatas yang mampu dimengerti & diketahui penulis. Apabila
terdapat kesalahan di sana-sini serta ketidaksesuaian pembahasan terhadap
permasalahan yang ada maka penulis berharap adanya pencerahan dari penulis lain
melalui tulisan yang lebih lengkap atau menyampaikan kritik & sarannya di
sini. Penulis pada dasarnya hanya mencoba berbuat sesuatu untuk Indonesia yakni
berusaha mengurai & mencarikan jalan keluar atas permasalahan yang dialami Indonesia
saat ini.
Jika apa yang disampaikan penulis tidak tepat atau kurang
relevan dengan permasalahan tersebut sehingga tulisan ini harus disisihkan maka
berarti yang tertinggal dari penulis adalah satu keinginan penulis tentang
Indonesia yakni membuat gerakan memajukan Indonesia. Awalnya penulis berpikiran
bahwa gerakan memajukan Indonesia dimulai dengan satu langkah pertama &
langkah pertama tersebut adalah dengan membuat tulisan-tulisan tentang
penyadaran bahwa kita bisa membuat gerakan bersama dalam membangun &
memajukan Indonesia. Lebih dari itu, harapannya tulisan ini dapat menjadi
rumusan/kerangka dasar yang mewadahi & relevan dengan setiap permasalahan
yang sedang dihadapi Indonesia serta dapat menjadi jalan keluarnya. Apabila apa
yang dilakukan penulis dalam merespon & mengatasi permasalahan yang terjadi
di Indonesia kurang tepat, maka penulis berharap ada pihak lain yang mampu
mengurai serta memecahkan permasalahan tersebut agar kita bisa segera bangkit
& bergerak ke depan menuju Indonesia yang maju & berdaulat.
Gerakan memajukan Indonesia dapat
diterapkan dalam segala situasi & kondisi di manapun & kapanpun.
Termasuk seperti saat ini yakni di tengah kondisi ekonomi yang sedang sakit
& rentan dengan ancaman krisis ekonomi. Kondisi seperti ini sudah jauh-jauh
hari diperkirakan oleh para pakar, hanya saja karena suatu hal & beberapa
kendala sehingga belum ditangani dengan baik. Padahal dampak dari kondisi
ekonomi yang sakit seperti ini sudah luas & sangat mempengaruhi perkonomian
masyarakat menengah apalagi masyarakat kelas bawah yang tidak tahu apa-apa
& tidak melakukan apa-apa terkait dengan memburuknya kondisi perekonomian
nasional. Bagi beberapa masyarakat kelas atas, kondisi ekonomi yang sedang
sakit seperti ini dampaknya kurang begitu terasa karena mereka tidak merasakan
himpitan & kesulitan ekonomi seperti yang dialami masyarakat kelas bawah.
Di sisi lain ada juga masyarakat kelas atas yang terkena dampak langsung dari
situasi ekonomi yang tidak menguntungkan seperti ini sehingga membuatnya harus
mem-PHK bahkan ada yang sampai kolaps karena tidak bisa bertahan dari badai
ekonomi yang menimpanya Tetapi kondisi ekonomi ini sebenarnya merupakan akibat
dari tindakan para pemain besar atau para pengusaha dengan modal besar. Dengan
niat mencari untung sebesar-sebesarnya demi mempercepat penumpukan pundi-pundi
harta kekayaannya sehingga melakukan segala cara tanpa mempertimbangkan dampak
ekonomi secara nasional maupun internasional.
Jadi sekarang apa yang bisa kita
lakukan? Karena semua hal tersebut sudah terjadi & masalahnya sudah di
depan mata, maka segala perdebatan mencari-cari kesalahan & keburukan masa
lalu, tidak akan menyelesaikan masalah. Bermacam solusi paling konkrit,
realistis & paling relevan untuk meredam ataupun mengatasi masalah ekonomi
saat ini tentunya sudah dipikirkan para pakar sehingga untuk langkah
selanjutnya adalah pelaksanaannya, tetapi jika sampai saat ini berbagai solusi
tersebut masih belum juga dilakukan, itu bukan urusan kita tetapi itu adalah
urusan pihak yang mempunyai wewenang untuk melakukannya & menjadi tugas
pihak-pihak yang terkait untuk mengingatkan & mendorong pelaksanaan solusi
tersebut, sedangkan urusan kita adalah melakukan apa yang kita bisa lakukan
untuk menyelamatkan ekonomi nasional supaya tidak bergerak semakin buruk.
Konsepnya sederhana & merupakan konsep lama yakni gerakan cinta Indonesia.
Dengan gerakan cinta Indonesia, kita semarakkan lagi perekonomian nasional yang
sedang lesu melalui gerakan cinta produk Indonesia. Cinta barang-barang buatan
Indonesia, cinta pada layanan jasa yang berasal dari Indonesia karena
sebenarnya barang & jasa dari Indonesia tidak kalah bersaing dengan produk
dari luar negeri. Dengan gerakan cinta produk Indonesia maka harapannya sektor
riil bisa mulai ada pergerakan maju bukannya lesu atau bahkan mundur karena PHK
& gulung tikar. Seyogyanya dengan gerakan cinta produk Indonesia, maka
konsumsi pada produk luar negeri juga dikurangi atau bahkan dihentikan untuk
sementara waktu hingga situasi & kondisi ekonomi nasional membaik. Tapi
gerakan cinta produk Indonesia adalah gerakan terus menerus & berkelanjutan
yang pada akhirnya akan mendukung gerakan memajukan Indonesia sehingga meskipun
situasi & kondisinya sudah membaik, gerakan ini harus tetap dilanjutkan
agar cita-cita gerakan memajukan Indonesia bisa segera terwujud.
Yang tidak kalah penting adalah
cinta rupiah. Kita melakukan transaksi apapun dengan mata uang rupiah. Kita
melakukan transaksi keuangan dengan negara lain menggunakan mata uang rupiah.
Kita menjadikan mata uang rupiah agar bisa diterima & digunakan dalam
bertransaksi di negara lain. Jika ada yang bertanya, "Apa kita bisa
sepercaya diri itu? Padahal kita belum memiliki posisi tawar yang kuat dengan
negara lain". Memang kita juga tidak menutup mata dengan kondisi
sebenarnya, tetapi jika sampai nanti kita terus memandang remeh & rendah
negara kita, lalu sampai kapan kita akan tetap dipandang sebelah mata oleh
negara lain? Jika tidak sekarang? Kapan lagi? Untuk awalnya kita terapkan ide
ini pada komoditas yang memiliki posisi tawar yang kuat & secara bertahap
ide ini diterapkan pada komoditas lainnya. Kita adalah tuan di negara kita
sendiri sehingga negara lain haruslah mengikuti apa yang berlaku di negara
kita. Jika secara ekstrim nantinya ada tarik menarik & imbasnya negara lain
keluar & tidak jadi berinvestasi di negara kita, maka kabar baiknya jika
dilihat dari sisi positifnya, itu berarti investor dalam negeri bisa menguasai
aset-aset dalam negeri. Sedangkan di sisi lainnya kita galakkan gerakan cinta
produk & mata uang Indonesia sebagai bentuk konkret dari gerakan cinta
Indonesia. Hal tersebut lebih dekat dalam jangkauan & lebih nyata dampaknya
bagi perekonomian Indonesia daripada bergantung & mengandalkan investor asing
tapi di saat-saat sulit mereka seolah menutup mata dengan menarik investasinya
demi menyelamatkan penyusutan aset & kekayaannya untuk dipindahkan ke
negara lain yang lebih menguntungkan.
Gerakan cinta indonesia tentu
memiliki dampak secara langsung & tidak langsung pada dunia usaha pada
khususnya serta perekonomian nasional pada umumnya. Bagi sektor-sektor yang
searah dengan gerakan cinta Indonesia, maka hal ini akan menjadi angin segar
& membuka peluang yang lebih besar di masa depan, tetapi bagi sektor-sektor
yang tidak searah dengan gerakan cinta Indonesia, maka mulai saat ini perlu
membangun ulang rencana bisnisnya ke depan untuk disesuaikan & diarahkan
pada gerakan cinta Indonesia yang tujuannya adalah untuk mendukung gerakan
memajukan Indonesia. Bukankah jika Indonesia dapat memajukan dirinya di semua
sektor maka imbasnya nanti juga akan kembali kepada kita, warga negara
Indonesia. & itu artinya sarana prasarana & segala hal yang dibutuhkan
untuk mendukung para pelaku usaha akan disiapkan & difasilitasi oleh negara
dengan sebaik-baiknya sehingga perekonomian akan berjalan baik & lancar
serta para pelaku usaha dapat memperoleh untung besar karena tingkat perputaran
uang yang cepat seiring adanya peningkatan kesejahteraan tiap warga negara Indonesia.
Lalu bagaimana dengan masalah
kelangkaan/kelimpahan pangan serta PHK maupun usaha yang gulung tikar jika
dikaitkan dengan gerakan memajukan Indonesia? Konsepnya sederhana, yakni
gerakan memajukan Indonesia adalah gerakan yang dimulai dari diri sendiri untuk
maju yang kemudian merembet & menyebar secara luas kepada orang Indonesia
lainnya. Gerak maju dari diri sendiri dapat berupa adanya kemajuan dalam hal
berpikir, merasa maupun dalam hal bertindak. Untuk permasalahan
kelangkaan/kelimpahan pangan, kita coba untuk berpikir selangkah lebih maju,
apa untungnya kita membiarkan kelangkaan/kelimpahan pangan ini terus terjadi
jika sebenarnya kita bisa menghentikannya? Jadi jika ada seseorang yang
mengetahui sumber masalahnya/yang mengetahui solusinya maka orang tersebut bisa
menyampaikannya kepada pihak berwenang yang bisa segera melakukan tindakan
untuk mengatasi masalah tersebut supaya bisa segera meredamnya sebelum masalah
tersebut semakin besar & luas. Jangan sampai kita tidak peduli/bahkan yang
menjadi penyebab masalah kelangkaan/kelimpahan pangan itu menjadi semakin besar
& luas. Jangan sampai kita mencari untung banyak hanya untuk beberapa
waktu, tetapi membiarkan masalah kelangkaan/kelimpahan pangan berlangsung
hingga menimbulkan keresahan pada masyarakat. Jika sampai hal itu terjadi,
apakah kita bisa hidup tenang? Bukankah jika kehidupan ekonomi berjalan baik
& lancar serta wajar, masyarakat & pengusaha bisa hidup tentram karena
tidak terlalu banyak dibebani oleh masalah-masalah ekonomi? Coba kita pikirkan
& renungkan agar kita bisa melihat permasalahan ini dengan jernih.
Begitupun dalam hal PHK &
gulung tikar, PHK & guling tikar merupakan langkah terakhir yang dilakukan
setelah tidak menemukan jalan keluar dari masalah ekonomi yang dialami. Untuk
hal ini, kita kembalikan lagi pada konsep dasar gerakan memajukan Indonesia
yakni melakukan sesuatu sesuai minat/bidang kita hingga menghasilkan sesuatu
yang berharga bagi Indonesia. Meskipun kita sudah berhenti bekerja tetapi kita
masih bisa melakukan suatu hal sesuai minat/bidang kita hingga menghasilkan
sesuatu yang berharga yang dapat dijual untuk mendapatkan uang. Apabila ditarik
lebih luas lagi maka jika kita bisa menghasilkan sesuatu yang berharga &
menghasilkan uang, hal itu sama saja kita telah memberikan hal yang berharga
bagi Indonesia, yakni mengurangi angka pengangguran di Indonesia.
Memang ini ide yang sangat
idealis tapi bisa & mungkin untuk dipadukan & disesuaikan dengan
situasi & kondisi yang realistis. Jadi ini bukan konsep atau ide
asal-asal-an yang tidak bisa diterapkan di lapangan. Lalu untuk persoalan
bagaimana nasib para pengusaha yang sangat bergantung pada asing/negara lain
maka kita kembali lagi pada ide gerakan cinta Indonesia. Karena cinta Indonesia
maka dalam jangka panjang pengusaha tersebut harus berusaha berangsung-angsur
mengurangi ketergantungannya pada asing/negara lain hingga pada suatu tahap,
akhirnya pengusaha tersebut bisa mandiri & segala sumber dayanya sepenuhnya
berasal dari Indonesia. Sehingga ketika kita sudah siap dengan segala sumber
daya dalam negeri maka kita menjadi tidak tergantung pada negara lain tapi
hubungan dengan negara tersebut berubah menjadi hubungan kerjasama yang saling
menguntungkan, selain itu kita juga menjadi tidak mudah didikte, diarah-arahkan
ataupun dimanfaatkan oleh pihak asing demi kepentingan pribadi negaranya/pihak
tertentu. Ketika hal itu terjadi, maka saat itu kita menjadi negara besar &
kuat serta keadaan Indonesia akan berbalik menjadi negara maju yang menyokong
& menyediakan sumber daya ekonomi bagi negara lain karena Indonesia
memiliki SDA & SDM yang melimpah.
Dari penjelasan di atas, memang
ada hal-hal tertentu yang sulit diterapkan di lapangan, karena kita menyadari
bahwa hal yang idealis/teoritis ada yang tidak bisa sepenuhnya langsung bisa
diterapkan di lapangan. Jadi kita juga tidak harus terlalu ekstrim & kaku
berpatok pada kondisi ideal/teorinya. Bisa jadi kita akan membutuhkan &
mempersiapkan pondasi/tahapan awal/prakondisi agar kondisi ideal/teori tersebut
bisa berlaku. Yang terpenting kita terus berpegangan pada kondisi ideal/teori
ketika sedang bergerak memajukan Indonesia. Jika kondisi ideal/teori berbeda
dengan kondisi lapangan maka kita usahakan bagaimanapun caranya agar kondisi
lapangan bisa mendekati sama dengan kondisi ideal/teori, kalaupun tidak bisa,
maka paling tidak sudah mengarah ke kondisi ideal/teori itu sudah cukup.
Tulisan di atas adalah tulisan
seorang penulis pemula yang mana ditulis dari sudut pandang orang awam &
tentu mengandung kelemahan & kekurangan apalagi topik yang ditulis adalah
tentang permasalahan yang berat yakni masalah ekonomi Indonesia saat ini.
Tulisan ini juga masih sangat sederhana karena tidak dibahas secara menyeluruh
& mendalam sehingga masih ada bagian-bagian/hal-hal tertentu yang terluput
& tidak disebutkan. Tapi penulis mencoba mencermati & menanggapi
permasalahan ini sebatas yang mampu dimengerti & diketahui penulis. Apabila
terdapat kesalahan di sana-sini serta ketidaksesuaian pembahasan terhadap
permasalahan yang ada maka penulis berharap adanya pencerahan dari penulis lain
melalui tulisan yang lebih lengkap atau menyampaikan kritik & sarannya di
sini. Penulis pada dasarnya hanya mencoba berbuat sesuatu untuk Indonesia yakni
berusaha mengurai & mencarikan jalan keluar atas permasalahan yang dialami Indonesia
saat ini.
Jika apa yang disampaikan penulis tidak tepat atau kurang
relevan dengan permasalahan tersebut sehingga tulisan ini harus disisihkan maka
berarti yang tertinggal dari penulis adalah satu keinginan penulis tentang
Indonesia yakni membuat gerakan memajukan Indonesia. Awalnya penulis berpikiran
bahwa gerakan memajukan Indonesia dimulai dengan satu langkah pertama &
langkah pertama tersebut adalah dengan membuat tulisan-tulisan tentang
penyadaran bahwa kita bisa membuat gerakan bersama dalam membangun &
memajukan Indonesia. Lebih dari itu, harapannya tulisan ini dapat menjadi
rumusan/kerangka dasar yang mewadahi & relevan dengan setiap permasalahan
yang sedang dihadapi Indonesia serta dapat menjadi jalan keluarnya. Apabila apa
yang dilakukan penulis dalam merespon & mengatasi permasalahan yang terjadi
di Indonesia kurang tepat, maka penulis berharap ada pihak lain yang mampu
mengurai serta memecahkan permasalahan tersebut agar kita bisa segera bangkit
& bergerak ke depan menuju Indonesia yang maju & berdaulat.