Saturday 12 September 2015

DIALOG 10 (Gerakan memajukan negeri adalah gerakan universal)

Orang optimis lain: "Saya warga negara lain & ketika membaca tulisan-tulisan anda, saya tertarik pada ide anda tentang gerakan memajukan Indonesia. Gerakan yang anda uraikan tersebut adalah ide yang universal sehingga ide itu memungkinkan untuk diterapkan di negara manapun. Apakah boleh saya gunakan ide anda untuk diterapkan di negara saya?"

Orang optimis: "Saya tidak mengklaim bahwa ide gerakan memajukan Indonesia adalah berasal dari saya. Saya hanya menuliskan apa yang menjadi impian & harapan saya pada negara Indonesia di masa depan yakni menjadi negara yang maju melalui gerakan bersama memajukan negeri oleh seluruh orang Indonesia. Ide dasarnya adalah sebelum ini & bahkan jauh sebelum negara Indonesia terbentuk, setiap orang tentu menginginkan hal yang sama, yakni menginginkan negerinya makmur sentosa. Jadi sebenarnya ide ini bukan menjadi milik saya pribadi, tetapi milik semua orang. Jika anda punya pemikiran yang sama & ingin menerapkan ide memajukan negeri ini pada negara anda, maka silahkan anda gunakan ide tersebut."

Orang optimis lain: "Benarkah? Apa anda tidak kuatir jika negara saya malah menjadi lebih maju dibanding negara anda? Padahal awalnya ide ini muncul dari negara anda?"

Orang optimis: "Untuk menyadarkan & membangunkan bangsa yang sedang tertidur bukanlah hal yang mudah. Apalagi negara Indonesia pernah dijajah dalam kurun waktu yang panjang yakni selama ratusan tahun sedangkan masa menikmati kemerdekaan belum ada seratus tahun, sehingga usaha dalam memulihkan diri dari pengaruh penjajahan membutuhkan waktu yang lama. Meskipun perhitungan secara logikanya seperti itu, di dunia ini tidak ada yang mustahil karena bisa jadi ada suatu keajaiban sehingga proses panjang tersebut bisa terjadi secara singkat. Tapi kita akan tetap berpijak pada kenyataan yang ada & berusaha se-realistis mungkin untuk membangun & memajukan Indonesia serta tetap optimis sampai impian tersebut benar-benar terwujud. Kalaupun ternyata negara anda yang lebih dulu bisa mewujudkan impian ini, maka harapannya, negara anda & negara Indonesia tetap ada hubungan kerjasama yang baik & saling menguntungkan yang bisa semakin memajukan negara anda & semakin mempercepat kemajuan negara Indonesia, begitupun jika terjadi sebaliknya."

Orang optimis lain: "Jadi tidak masalah jika ide besar ini ditularkan ke negara-negara lain meskipun negara anda sendiri belum sepenuhnya berhasil menerapkannya?"

Orang optimis: "Berhasil atau tidak, Indonesia harus tetap optimis, karena tidak ada jalan lain selain terus maju mengejar mimpi walaupun jalan yang ditempuh masih panjang & tidak mudah. Kalaupun Indonesia masih tertinggal karena ulah para oknum kelas kakap di negeri kami maupun dari negeri lain yang hanya mementingkan keuntungan pribadi & kelompoknya di negara kami sehingga menghambat kemajuan Indonesia maka kami tidak boleh menyerah, karena itu masalah kami & kami akan terus berusaha semampu kami untuk mengatasi & menyelesaikan masalah yang ada di negara kami. Jadi anda tidak perlu segan untuk menerapkan ide ini di negara anda & tidak perlu mengkhawatirkan urusan rumah tangga negara kami. Yang kita harapkan dari anda & negara lainnnya adalah saling pengertian serta saling menjalin & menjaga hubungan yang baik satu sama lain.

Soal ide memajukan negeri ini jika ditularkan ke negara-negara lain maka kami tidak mempermasalahkannya. Justru jika ide ini sampai menular ke negara-negara lain, maka dapat kita bayangkan betapa indahnya dunia ini. Setiap negara bisa menjadi negara maju & berdaulat serta berdiri sejajar satu sama lain. Tetapi tidak seindah yang dibayangkan, kenyataannya malah terjadi sebaliknya. Bayangan kondisi ideal tersebut seolah terlihat seperti dongeng belaka. Tapi jika kita tetap optimis dengan impian kita, maka kita akan semakin mendekati kondisi ideal tersebut atau paling tidak kita sudah mengarahkan setiap gerak kita pada kondisi yang ideal walaupun perjalanan yang ditempuh masih jauh."

Orang optimis lain: "Saya senang bisa berdialog dengan anda. Semoga apa yang menjadi impian kita bersama terhadap negeri kita masing-masing dapat terwujud. Saya cuma bisa mendoakan yang terbaik untuk anda & negara anda & jangan lupa doakan yang terbaik juga untuk kami & negara kami."

Orang optimis: "Amin. Terima kasih atas doanya. Kami juga akan mendoakan yang terbaik untuk anda & negara anda. Semoga percakapan ini membawa pencerahan untuk saya & anda serta negara anda terlebih untuk negara Indonesia & semua orang Indonesia."

Friday 11 September 2015

Tulisan sebagai media mengenali diri

Selama ini pikiran penulis seolah terkurung & terbatasi oleh dunia maya & dunia nyata. Tetapi setelah penulis renungkan kembali ternyata pikiran penulis sendiri yang membatasi diri penulis untuk berpikir bebas seperti apa yang penulis mau. & kini setelah pencarian & penyelaman penulis ke dalam samudera pikiran yang luas & dalam, penulis menemukan "Inilah Aku". Inilah aku yang berpikir, merasa, & bertindak. Inilah aku yang memiliki kelemahan, kekurangan, & bahkan keburukan.

Segala pencapaian penulis tidak terlepas dari para pembenci penulis yang mencari-cari kelemahan, kekurangan, & keburukan penulis. Penulis ucapkan terima kasih pada mereka yang telah membantu penulis mengenali sisi tidak baik dalam diri penulis. Bagi mereka yang berpikir negatif, apa yang dilakukan para pembenci tersebut merupakan usaha untuk menjatuhkan, merendahkan bahkan menghina orang yang dibencinya. Tapi berkat para pembenci penulis, penulis belajar untuk berpikir positif & hasilnya "Inilah Aku".

Dengan berpijak pada penemuan diri penulis dalam kata-kata "Inilah Aku", maka penulis merancang tulisan-tulisan versi-penulis sendiri. Terserah jika para pembenci penulis menyebutnya sebagai tulisan jiplakan, tulisan tidak penting, tulisan mengada-ada, tulisan pembelaan diri, tulisan bohong, tulisan akal-akal-an, tulisan rekayasa, tulisan tidak realistis, tulisan pencitraan diri & lain sebagainya, tetapi yang terpenting sebagaimana yang terdapat pada orang lain, penulis punya mimpi, penulis punya minat-bakat & penulis punya kelebihan serta kemampuan sesuai bidang penulis yang akan penulis kembangkan lebih lanjut & lebih luas.

Di sini tulisan-tulisan penulis akan berkisar tentang pendapat & tanggapan penulis terhadap situasi & kondisi Indonesia serta solusi umum terhadap permasalahan-permasalahan yang ada. Cara penggambaran atas persoalan yang diangkat memang terkesan subjektif dalam arti sebatas yang diketahui & dimengerti penulis. Entah tulisan tersebut menggambarkan inti persoalan yang sebenarnya atau hanya menggambarkan kulit terluarnya saja atau tidak menyentuh sama sekali persoalan yang ada atau bahkan terjadi kesalahan di sana sini & pencampur adukan persoalan yang tidak ada kaitannya sama sekali. Di atas semua itu, penulis hanya ingin berbagi & menyalurkan minat penulis dalam mengembangkan tulisan tentang Indonesia & bagaimana memajukan Indonesia yang terus ada dalam pikiran penulis.

Akhir kata, jika anda suka dengan tulisan penulis maka silahkan nikmati tulisan-tulisan tersebut, tetapi jika anda tidak suka, maka silahkan anda abaikan saja tulisan-tulisan penulis & buatlah tulisan-tulisan menurut versi anda. Penulis hanya ingin membuat karya yang sesuai dengan minat & bakat penulis tetapi jika anda tidak menganggapnya sebagai suatu karya tetapi malah menganggapnya tidak bernilai & hanya omong doang (omdo) versi tertulis dari seseorang yang tidak berguna & banyak kesalahan, maka buatlah tulisan yang semisal sebagai tandingan untuk mengajari penulis bagaimana membuat suatu karya yang lebih baik & lebih berbobot.