Thursday 7 April 2016

INTERMEZO 3 (Mempromosikan daerah wisata di Indonesia - bagian 1)

Saat liburan panjang, A punya rencana untuk berlibur ke suatu tempat wisata di daerahnya. Biasanya dia mengadakan liburan ke suatu tempat wisata bersama temannya. Seminggu sebelum liburan, A bertemu dengan temannya yang bernama a6 untuk membicarakan rencana liburan panjang mereka. Pada pagi hari sebelum pertemuan mereka, terjadi percakapan berikut melalui telepon.

a6: "Hallo, A!" katanya dengan nada yang bersemangat setelah dia mandi, berpakaian rapi & bersiap untuk berangkat kerja.

A: "Hai!... Kamu terdengar sangat bersemangat pagi ini! Ada apa gerangan? Ada kabar baik-kah?" Tanyanya, sambil menghentikan sejenak aktivitas sarapan paginya yang baru dimakannya setengah.

a6: "Hei! Minggu depan kita libur panjang. Tidakkah itu adalah hal yang bagus!?" jawabnya dengan perasaan senang & ingin segera mengatakan maksud dia menghubungi A.

A: "Oh! Iya! Aku tahu itu & itu adalah hal yang sangat bagus." katanya sambil menebak-nebak apa maksud temannya menelepon dirinya.

a6: "Aku punya rencana untuk kita berdua pada liburan panjang minggu depan nanti. Bagaimana kalau kita nanti malam bertemu untuk membicarakan hal ini?!" tanyanya sekaligus ajakan yang mau tidak mau harus disetujui A karena liburan & memanfaatkan waktu liburan untuk berwisata adalah hoby & kesenangan mereka berdua.

A: "Ok! Kita bertemu & berbincang di tempat biasanya. Nanti malam datanglah ke rumahku jam 7-an." jawabnya menanggapi pertanyaan a6 yang sesuai dengan dugaannya & sama seperti apa yang sudah direncanakan A sebelumnya.

a6: "Nanti malam apa perlu aku bawa mobil ke rumahmu? Barangkali kamu perlu mengajak pacarmu untuk malam mingguan bersama kita sambil membicarakan liburan wisata dengannya." usulnya kepada A dengan maksud untuk menggoda A.

A: "Ah! Kamu ini sudah tahu aku tidak pacaran & juga sudah tahu kalau aku tidak punya pacar masih bercandain aku dengan hal itu! Kalau diumpamakan, kita itu seperti sedang memerankan film yang berjudul 'perjalanan jomblowan mencari jomblowati'?!" kilahnya tidak mau kalah dari candaan a6.

a6: "Ha...ha...Kamu ini bisa-bisa saja bercanda seperti itu. Memangnya akan ada orang yang mau nonton film itu?! Paling-paling yang nonton film itu cuma kita berdua saja. Hahaha..." kelakarnya meneruskan candaan A.

A: "Eh! Bukan cuma kita, tapi semua jomblowan & jomblowati yang sedang mencari cinta pun akan menontonnya." tambahnya.

a6: "Jumlah mereka terlalu sedikit sehingga film itu tidak akan diproduksi apalagi sampai diputar di bioskop-bioskop terdekat." sanggahnya untuk mematahkan candaan A sambil tersenyum senang karena merasa menang setelah beradu argumen dengan A.

A: "Jika tidak bisa diproduksi secara luas, maka lebih baik itu diproduksi secara eksklusif & disebarkan secara terbatas tapi tepat sasaran.  Dengan kata lain lebih baik melakukan satu langkah yang kecil daripada tidak melangkah sama sekali." elaknya mencoba mempertahankan pendapatnya.

a6: "Kok bisa ya kamu berkelit dari argumenku yang memukul telak argumenmu? Padahal aku tadi berpikir bahwa kamu sudah tidak bisa mempertahankan argumenmu sehingga kamu menyerah & menerima argumenku." katanya keheranan mendengar argumen balasan dari A.

A: "Aku juga heran padamu, kok kamu ingin sekali melihat aku kalah darimu. Padahal aku tidak ada maksud untuk mencoba mengalahkanmu dalam setiap pembicaraan yang kita lakukan. Tapi omong-omong, aku harus menyelesaikan sarapan pagiku. Kalau kita terus mengobrol, maka obrolan kita tak akan ada putus-putusnya. Obrolannya kita lanjutkan nanti malam saja. Lagipula apa kamu tidak siap-siap sarapan & berangkat kerja?" katanya untuk mengakhiri obrolan dengan a6.

a6: "Ok..ok.. Aku tidak terbiasa sarapan sepagi ini. Biasanya aku sarapan di kantin kantorku saat jam istirahat minum kopi. Ya sudah, sampai jumpa nanti malam!" pungkasnya sambil berjalan menuju sepeda motor untuk bersiap berangkat kerja.

A: "Ok! Sampai jumpa di rumahku nanti malam." katanya sambil menutup HPnya kemudian melanjutkan sarapan paginya.

Saat hari sudah malam, a6 berangkat ke rumah A menggunakan sepeda motor. Setibanya di rumah A, a6 mengetuk pintu rumah A beberapa kali & tidak lama kemudian A membukakan pintu.

A: "Hallo a6, tunggu sebentar. Aku pamit dulu pada orang tuaku di rumah." sapanya tanpa mempersilahkan a6 masuk rumah karena mereka akan langsung berangkat menuju tempat nongkrong langganan mereka.

Tidak beberapa lama A ke luar rumah & langsung berangkat berboncengan dengan a6 ke tempat nongkrong. Tidak sampai 10 menit mereka sampai kemudian mencari tempat duduk yang kosong & memesan minuman untuk menemani obrolan santai mereka berdua.

a6: "Aku punya beberapa saran yang bisa dipilih sebagai tempat tujuan wisata kita. Kamu bisa memilih salah satu di antaranya atau kamu bisa mengusulkan tempat yang lain." katanya mengawali pembicaraan.

A: "Kita kunjungi saja tempat yang belum pernah kita datangi. Sebelumnya kita pernah pergi ke pantai, air terjun, kolam air hangat, & candi tapi kita belum pernah pergi ke gunung."

a6: "Iya. Itu adalah salah satu tempat wisata yang mau aku usulkan. & aku sependapat dengan usulmu ini. Kita perlu pergi ke sana meskipun harus menempuh perjalanan agak cukup jauh."

A: "Yup. Jika tidak ada halangan untuk pergi ke sana, itu adalah ide yang bagus."

a6: "Saat ke sana, aku akan bawa kameraku. Aku akan dokumentasikan momen kita di sana & pemandangan alamnya."

A: "Ini akan menjadi perjalanan wisata terpanjang yang pernah kita lakukan. Jadi kita juga harus berangkat pagi-pagi agar kita bisa menikmati lebih lama momen di sana & pemandangannya."

a6: "Jadi kita sudah sepakat ya untuk berwisata ke sana?"

A: "Iya. Kita ke tempat itu saja."

Setelah membicarakan tujuan wisata yang akan ditempuh, mereka berbincang-bincang santai tentang hal-hal lainnya. Tentang isu yang sedang hangat dibahas media massa atau tentang perkembangan IPTEK terkini atau tentang pengalaman & pandangan hidup masing-masing dll. Mereka berbincang cukup lama hingga hampir larut malam. Setelah merasa cukup untuk berbincang-bincang, mereka kemudian pulang & langsung istirahat di rumah masing-masing.

Esok harinya, A dihubungi oleh no telepon yang tidak dikenal. Tanpa tahu siapa & untuk apa orang yang tidak dikenal tersebut menelpon, A mengangkat HPnya.

A: "Selamat siang!" sapanya dengan ramah & sedikit bertanya-tanya tentang siapa yang sedang menghubunginya ini.

?6: "Selamat siang! Apakah ini no HP A ?" tanyanya untuk memastikan bahwa yang dihubunginya adalah orang yang benar.

A: "Iya benar! Saya adalah A. Ini siapa? & apa ada yang bisa saya bantu?" jawabnya sembari bertanya tentang orang yang sedang meneleponnya tersebut.

?6: "Ini ?6. Saya adalah pemilik blog perjalanan wisata di Indonesia & di luar Indonesia. Saya menghubungi anda dengan maksud untuk memberi penawaran kepada anda. Jika anda tidak keberatan & ada waktu, saya ingin bertemu dengan anda untuk membicarakan hal ini secara lebih jelas."

A: "Mmm...penawaran seperti apa yang mau anda berikan pada saya? Saya merasa belum pernah menjalin kontak dengan penulis blog manapun & saya juga belum menulis artikel tentang suatu perjalanan wisata apapun di blog saya. Apakah anda tidak salah orang dengan menghubungi saya?"

?6: "Tidak. Saya tidak salah orang. Memang anda-lah yang ingin saya hubungi & mau saya berikan penawaran yang menarik. Saya mau menawarkan paket perjalanan wisata gratis kepada anda."

A: "Wah...ini adalah penawaran yang sangat menarik. Tapi anda tidak memiliki alasan kuat untuk menawarkan perjalanan wisata ini secara gratis kepada saya, karena saya tidak sedang mengikuti undian berhadiah atau menjadi agen pemesanan tiket perjalanan wisata manapun sehingga saya pantas mendapatkan paket perjalanan wisata secara gratis. Apakah anda sudah pastikan bahwa saya adalah orang yang anda maksudkan?"

?6: "Iya. Saya sudah memastikan bahwa anda adalah orang yang saya maksudkan. Saya telah mendapatkan informasi tentang anda di internet & saya juga sudah mengecek data pribadi anda di lapangan. Memang anda-lah yang saya cari." katanya untuk meyakinkan A & membuang keraguan yang saat ini sedang dirasakan A.

A: "Ohw...Jadi mengapa saya mendapatkan paket perjalanan wisata ini secara gratis? Sebelumnya maaf, bukannya saya tidak percaya dengan anda, hanya saja, anda tahu sendiri bahwa sekarang banyak sekali kasus penipuan online yang merayu dengan cara apapun tapi ujung-ujungnya adalah agar kita memberikan sejumlah uang kepada orang tersebut secara cuma-cuma. Padahal kita tidak sadar sedang ditipu untuk memberikan uang tersebut secara cuma-cuma pada orang itu. Dapatkah anda menjelaskan hal ini semua?"

?6: "Mmm...Maaf jika saya menghubungi anda secara tiba-tiba tanpa ada pembicaraan awal sebelumnya. Jika anda masih ragu dengan saya, maka silahkan anda menolak secara langsung saat saya meminta anda untuk memberikan sejumlah uang pada saya. Saya pastikan bahwa anda tidak akan mengeluarkan uang sepeser pun untuk hal ini & bahkan anda akan mendapat uang dalam jumlah cukup besar jika anda menerima tawaran saya. Saya akan menjelaskan semuanya secara detail tentang penawaran ini dalam pertemuan kita nanti."

A: "Wow...sungguh menarik penawaran anda. Jika tidak terlalu mendadak & tidak mengganggu jadwal kegiatan anda, saya punya waktu untuk bertemu dengan anda malam ini."

?6: "Tidak masalah. Saya punya cukup banyak waktu luang & saya siap kapanpun anda minta. Saya mengikuti saja jadwal kegiatan anda. Jika dilakukan malam ini, maka itu malah lebih baik, karena semakin cepat kita bertemu, kita dapat segera membicarakan apa yang perlu kita siapkan & perlu kita lakukan dalam perjalanan wisata kita. Setelah ini saya akan smskan tempat pertemuan kita malam ini."

A: "Ok. Saya tunggu informasinya."

Saat malam sudah tiba, A pergi ke tempat yang sudah dipersiapkan ?6. A masuk ke sebuah rumah makan besar & terus berjalan menuju tempat duduk seperti yang telah diinformasikan oleh ?6. Di tempat duduk tersebut, A melihat seorang perempuan cantik yang duduk dengan anggun sendirian. Dia mengenakan pakaian berjilbab yang modis dengan warna hijau cerah tapi model pakaiannya tetap menampilkan kesan yang elegan.

A: "Permisi!.."

?6: "Iya, mas silahkan duduk! Saya sudah menunggu anda beberapa menit yang lalu."

A: "Jadi anda bernama ?6 yang menghubungi saya melalui telepon?! Maaf, saya belum mengenal anda sehingga saya hampir mengabaikan anda saat mencari-cari gadis yang mengundang saya untuk datang ke sini. Saya sedikit tidak percaya bahwa yang menghubungi saya adalah anda & saya terkesan dengan pertemuan pertama kita pada saat ini."

?6: "Saya sudah terbiasa dengan pujian anda seperti ini bahkan saya tidak kaget jika ada orang yang pertama kali bertemu dengan saya kemudian ngegombal hanya untuk menarik perhatian saya & berusaha mendapatkan cinta saya."

A: "Baiklah. Jika anda sudah terbiasa menghadapi hal-hal seperti itu, maka kita bisa beralih ke pembicaraan utama kita."

?6: "Anda memang cukup jaim ya jika berhadapan dengan perempuan cantik. Anda tertarik pada perempuan tersebut tapi tidak mau memperlihatkan ketertarikan anda padanya. Ok-lah, bisa aku pahami alasannya."

Beberapa saat suasana menjadi berlangsung tanpa kata-kata. Mereka berdua hanya saling memandang satu sama lain sambil memikirkan sesuatu di benak masing-masing.

?6: "Aku sudah membaca tulisan-tulisan yang kamu buat. & dari tulisan-tulisanmu itu, aku dapat memahami seperti apakah dirimu." katanya memecah keheningan yang terjadi di antara mereka.

A: "Baik. Apa yang mendorongmu untuk berusaha memahami seperti apakah diriku & memilihku untuk mengerjakan proyekmu? Bukankah banyak orang yang lebih pintar dariku & banyak yang lebih berpengalaman dariku?"

?6: "Aku adalah pemilik sebuah blog dengan jangkauan pembaca dari dalam negeri maupun luar negeri. Jadi aku sangat memperhatikan kualitas dari artikel blog yang aku punya. Aku berusaha menyajikan kualitas tulisan terbaik dalam blog yang aku punya. Karena blogku sudah berkembang dengan pesat daripada pertama kali saat aku merintisnya, maka aku tidak sendirian dalam mempersiapkan semua tulisan yang ada pada blogku. Aku memperkerjakan banyak penulis lepas sepertimu, tentunya aku memilah-milahnya terlebih dahulu sesuai dengan standar kemampuan menulis yang aku tetapkan untuk membantuku meraih visi & menjalankan misiku."

A: "Ternyata kamu memiliki visi & misi yang jelas. Kamu juga telah mengetahui apa tujuanmu & bagaimana cara untuk menggapainya. Tapi aku belum mendapatkan jawaban atas pertanyaanku, meskipun aku sudah memikirkan beberapa kemungkinan jawaban atas alasanmu melakukan hal ini."

?6: "Seperti yang telah aku baca dalam setiap tulisan yang kamu buat, aku akui jangkauan pikiranmu sudah melampauiku sehingga dapat menebak-nebak apa yang ada dalam pikiranku. Intinya aku merasa telah menemukan orang yang tepat untuk mengerjakan proyek baruku dalam hal penulisan artikel tentang tempat wisata di Indonesia. Aku dapat membaca arah & tujuan dari tulisan-tulisan yang kamu buat & jika dikerucutkan, tujuanmu membuat tulisan ada dua, yakni tujuan pribadi & tujuan abadi. Tujuan pribadimu adalah poligami sedangkan tujuan abadimu adalah memajukan Indonesia pada khususnya & memajukan umat manusia pada umumnya.

A: "Penjelasanmu ini masih terlalu umum. Bisakah kamu jelaskan secara lebih spesifik alasanmu tersebut?!"

?6: "Dari sekian banyak penulis yang ada, tulisan yang kamu buat begitu unik. Tulisanmu mengandung kesadaran diri & kesadaran akan adanya harapan terhadap terwujudnya impian serta semangat untuk menggapai impian tersebut. Jika disederhanakan lagi, tulisanmu adalah tentang mengenali diri & mengenali tujuan hidup kita. Inilah yang membuatku terdorong untuk memilihmu dalam proyekku & yang membuatku penasaran dengan cara yang kamu tempuh dalam mengenali dirimu sendiri."

A: "Penjelasan panjang & lebarmu masih belum menjawab alasanmu memilihku & alasanmu memahami jati diriku."

?6: "Wah...aku terkesan padamu. Penjelasanku ternyata belum memuaskanmu. Ternyata kamu dapat mengenali alasan tersembunyi di balik apa yang aku lakukan meskipun sudah berusaha aku tutup-tutupi. Oklah...aku menyerah. Ini semua adalah karena cinta. Pada awalnya adalah pencarianku & penantianku untuk menemukan seseorang yang dapat memenuhi rasa hausku terhadap makna kehidupan. Selama ini aku telah melewatkan begitu banyak pria sampai akhirnya aku menyerah sehingga aku bersedia membuka diri terhadap pria yang terakhir kali mendekatiku. Tetapi saat mulai menjalin hubungan yang agak serius, aku malah bertemu seseorang yang sama persis dengan seseorang yang selama ini aku cari & aku impikan. Orang itu adalah dirimu."

A: "Jangan sampai aku menjadi penyebab rusaknya hubungan kalian."

?6: "Jika keberhasilan hubungan adalah ke dua belah pihak saling merasakan kebahagiaan, maka sejak awal aku sudah tidak berhasil menjalin hubungan dengannya karena aku belum merasakan kebahagian ketika bersamanya. & dengan demikian hubunganku dengannya tidak bisa dilanjutkan lagi."

A: "Argumenmu cukup masuk akal. Tapi itu akan menimbulkan masalah baru. Bagaimana jika di tengah jalan kamu menemukan pria yang jauh lebih baik dariku, apakah kamu juga akan meninggalkanku? Hal ini bisa saja terjadi karena di atas langit masih ada langit, di atas dia ada aku tapi di atas aku masih ada orang lain. Jika tujuanmu adalah mencari orang yang lebih baik dari orang yang saat ini dekat denganmu, maka pencarianmu tidak akan pernah berakhir. Karena kamu akan menemukan banyak sekali orang dengan kombinasi kelebihan secara fisik maupun non fisik yang beraneka macam."

?6: "Tapi saat ini untuk pertama kalinya aku menemukan orang yang sangat cocok dengan orang yang selama ini aku cari. & aku telah menetapkan hatiku untuk memilihmu sebagai pria yang terakhir dalam hidupku."

A: "Mmm...Sebesar itu ya keyakinanmu padaku. Sebelumnya kamu mengatakan bahwa kamu telah mencari informasi tentangku & telah mengecek informasi tersebut di lapangan serta telah membaca tulisan-tulisan yang aku buat sehingga kamu tadi mengatakan telah memahami diriku seperti apa. Itu artinya kamu sudah tahu apa mauku & apa yang selama ini aku kejar. Apakah kamu sadar & mengetahui konsekuensi dari usahaku dalam menyuarakan pernikahan poligami pada tulisan-tulisan yang aku buat? Jika kamu memahaminya, maka kita langsung saja beralih ke pokok pembicaraan kita tentang kejelasan hubungan di antara kita, 'Maukah kamu dipoligami?' "

?6: "Aku sadar & aku mengetahui hal itu. Maksudku menyertakan dirimu ambil bagian dalam proyek baru yang aku buat adalah agar kita bisa lebih sering menjalin komunikasi secara lebih jauh & mendalam. Agar kita bisa saling mengenal satu sama lain & pada akhirnya aku ingin menunjukkan padamu bahwa aku pantas menjadi satu-satunya perempuan dalam hidupmu tanpa perlu kamu berpikir untuk mencari perempuan lain & berkeinginan untuk melakukan pernikahan poligami."

A: "Jadi kamu ingin mengubahku agar memilih pernikahan monogami denganmu & mempengaruhiku agar tidak lagi berpikir untuk melakukan pernikahan poligami?"

?6: "Iya. Sebenarnya ini adalah pertaruhan besar dalam hidupku karena peluangku untuk membuatmu mengubah pilihanmu adalah kecil setelah aku mengetahui bagaimana dirimu mempertahankan pilihanmu pada pernikahan poligami. Tapi aku juga memahami bahwa pilihanmu tersebut juga merupakan pertaruhan besar dalam hidupmu, karena sangatlah sedikit jumlah perempuan yang bersedia dipoligami. Tapi aku tidak akan menyerah. Aku akan terus berusaha mengubah & mempengaruhi pendirianmu tentang pernikahan poligami."

A: "Bagaimana jika yang terjadi adalah sebaliknya? Bagaimana jika aku dapat mengubahmu untuk menerima pernikahan poligami & mempengaruhimu untuk menjadikan poligami sebagai jalan untuk meraih kebahagiaanmu? & bagaimana jika aku dapat menunjukkan bahwa meskipun berbagi cinta & berbagi suami dengan perempuan lain, kita masih dapat hidup bahagia? Perlu kamu ketahui bahwa menjadi suami dari beberapa istri adalah suatu hal yang berat sebagaimana beratnya menjadi seorang istri di antara beberapa istri yang lain. Pihak suami & pihak istri dalam pernikahan poligami sama-sama memikul suatu beban yang berat. Jadi pilihan untuk melakukan poligami atau melakukan monogami adalah tergantung pada keputusan kita. Jika kita bersedia menanggung beban yang berat maka kita bisa memilih pernikahan poligami. Jika kita tidak mau menanggung beban yang berat maka kita dapat memilih pernikahan monogami."

?6: "Penjelasanmu sangat logis sehingga aku tidak akan membantahnya. Tapi aku tetap berpegang pada pendirianku untuk memilih monogami daripada poligami. Tapi aku akan berusaha semaksimal mungkin untuk mempengaruhimu agar memilih monogami sehingga kita bisa hidup bersama."

A: "Karena kamu sudah mengenalku, maka tentunya kamu tahu aku seperti apa serta tahu apa yang menjadi pilihan & tujuan hidupku. Btw, daripada kita berdialog panjang lebar dalam membahas hal yang bertolak belakang tentang poligami & monogami yang sebenarnya adalah masalah pilihan hidup masing-masing orang, maka sebaiknya kita kembali lagi ke tujuan awal pertemuan kita di sini yakni untuk membicarakan penawaran paket perjalanan wisata gratis darimu. Tolong kamu jelaskan padaku tentang seperti apa penawaranmu itu serta apa yang perlu aku persiapkan & lakukan dalam perjalanan wisata tersebut?"

?6: "Ok...Benar juga katamu. Kita fokus pada tujuan awal kita. Untuk pembahasan hal yang bersifat pribadi, kita akan bahas sambil jalan saja."

Tidak terasa perbincangan di antara mereka sudah berlangsung cukup lama sehingga minuman & makanan ringan yang terhidang di atas meja tinggal sedikit karena telah mereka makan & minum di sela-sela perbincangan mereka. Karena makanan & minuman mereka sudah tinggal sedikit ?6 memanggil pelayan untuk mengemasi makanan & minuman tersebut lalu menggantinya dengan yang baru.

?6: "Ohya, tolong bawakan kami makan malam seperti yang telah saya pesankan tadi di kasir." katanya kepada pelayan yang sedang mengemasi makanan & minuman yang terhidang di meja.

A: "Maaf, kamu mengundangku di rumah makan mewah seperti ini tapi aku tidak membawa cukup uang untuk membayarnya jika yang dipesan adalah menu makanan yang terlalu mewah. Jadi biarkan aku memilih menu yang sesuai dengan uang yang aku bawa saat ini."

?6: "Oh... Jangan pikirkan hal itu. Semua biaya yang aku keluarkan hari ini sudah ditanggung perusahaan. Saat ini kamu hanya cukup memikirkan penawaran yang aku berikan."

A: "Oh, begitu ya... Bisa aku lihat dokumen penawaran yang diajukan untukku sekarang?"

?6: "Iya, bisa. Ini baca-bacalah dahulu. Sambil membacanya aku akan menceritakan secara garis besar penawaran tersebut. Tapi jika di tengah penjelasanku ada sesuatu yang ingin kamu tanyakan, kamu bisa langsung bertanya padaku." katanya sambil menyerahkan dokumen penawarannya pada A.

A: "Baik. Saya lihat dulu dokumen ini." katanya sambil memegang & membuka-buka dokumen tersebut.

?6: "Saat ini kita perlu mengembangkan wisata Indonesia untuk mendayagunakan potensi besar yang terpendam dalam sumber daya manusia & sumber daya alamnya. Selama ini kita seolah tidak menyadari potensi besar ini. Kita memiliki banyak kekayaan budaya & kekayaan alam. Tetapi potensi besar tersebut belum didayagunakan secara maksimal untuk memajukan Indonesia. Malah selama ini kita kurang memperhatikan potensi budaya yang kita miliki bahkan potensi alam kita banyak didayagunakan untuk menguntungkan oknum tertentu padahal seharusnya segala potensi yang ada di negara kita seharusnya didayagunakan untuk memajukan bangsa & negara bukan untuk oknum-oknum tertentu."

A: "Aku suka penjelasan pembuka untuk penawaranmu ini. Jadi rencananya apa tugasku dalam proyekmu ini?" tanyanya sambil terus membuka-buka & membaca-baca dokumen penawaran tersebut."

?6: "Yang kamu lakukan adalah membuat tulisan yang bertujuan untuk mempromosikan berbagai potensi wisata yang akan kamu kunjungi sesuai dengan paket perjalanan wisata yang kamu terima. Dalam perjalanan wisata tersebut kamu tidak sendirian. Kamu akan ditemani oleh beberapa orang yang bertugas untuk membuat film dokumenter dari perjalanan wisata tersebut."

A: "Jadi proyekmu ini tidak hanya promosi wisata dalam bentuk tulisan tapi juga dalam bentuk film dokumenter?! Idemu ini sangat bagus. Tapi sebentar, di sini tertulis bahwa biaya proyekmu membutuhkan dana yang cukup besar. & di sini juga tertulis alokasi dana untukku juga cukup besar. Dari manakah semua dana ini berasal? & apakah mengalokasikan dana yang cukup besar untukku tidak membebani perusahaanmu?"

?6: "Jangan kuatirkan hal itu. Semua sudah diperhitungkan oleh manajemen perusahaanku. Jadi berapapun nilai yang tertera di dokumen tersebut, itu adalah nilai yang wajar. Nilai yang kami anggarkan untukmu yang menurutmu cukup besar, adalah nilai yang sudah sepantasnya diberikan untukmu. Sedangkan perusahaanku tetap mendapatkan untung dari proyek ini bahkan jika proyek ini sukses, perusahaanku akan mendapatkan keuntungan yang jauh lebih besar dari itu. Sedangkan mengenai dana-dana yang dibutuhkan untuk membiayai proyek ini adalah berasal dari sponsor. Beberapa pihak yang menjadi sponsor kita adalah perusahaan travel, hotel, restoran, pemerintah daerah setempat, & beberapa bisnis yang terkait dengan wisata. Karena semua sudah dipersiapkan oleh pihak manajemen, maka saat ini yang harus kamu lakukan adalah fokus pada tugasmu dengan cara menuangkan ide & pemikiranmu dalam bentuk tulisan untuk mengerjakan proyek ini. Berusahalah semaksimal mungkin & hasilkan karya terbaikmu, syukur-syukur bisa menghasilkan suatu karya monumenal yang dapat dikenang sepanjang masa."

A: "Mmm...Sebuah gambaran proyek yang sangat idealis & nasionalis. Tapi aku jadi berpikir, mengapa dokumen yang kamu tunjukkan padaku berisi data-data penting yang seharusnya hanya dibaca oleh para manajer perusahaanmu? Apakah kamu salah membawakan dokumen untukku?"

?6: "Tidak. Memang aku sengaja melakukannya. Bahkan dokumen ini akan aku berikan padamu agar kamu bisa mempelajari proyekku ini secara menyeluruh. Sebenarnya dokumen yang seharusnya diberikan & ditandatangani olehmu  adalah hanya beberapa lembar kertas yang ditaruh di bagian paling atas dokumen tersebut. Masih ingat tidak apa tujuan sebenarnya dari proyek baruku ini?! Semua ini adalah tentang kamu. Aku ingin melibatkanmu secara lebih dalam pada proyek yang aku buat. Bukankah kamu belum memiliki banyak pengalaman tentang bisnis? & saat ini aku mau tunjukkan padamu bagaimana cara bisnisku bekerja. Secara teori kamu boleh-lah lebih unggul dariku, tapi soal pengalaman bisnis, kamu harus banyak belajar dariku. Aku sedang mempersiapkan jalan bagi kita berdua untuk menyambut masa depan kita. Kalau semua berjalan sesuai rencanaku, maka kita akan saling mengisi dalam membangun & mewujudkan mimpi besar kita berdua. Aku telah lama memimpikan saat ini, yakni saat bersama seseorang yang dapat saling mengisi & membantuku dalam mewujudkan visi misi yang aku & orang tersebut punya."

A: "Kamu berusaha membawaku untuk masuk ke dalam impianmu, jika kamu bersedia dipoligami sih tidak apa-apa, aku akan bersedia masuk & menjelajahi mimpimu untuk kemudian setelah itu memadukannya dengan mimpi yang aku punya. Jadi kita bisa saling membantu dalam mewujudkan mimpi kita masing-masing."

?6: "Jika impianmu adalah untuk mewujudkan pernikahan poligami, maka kita perlu membicarakannya pelan-pelan. Tidak mengapa jika pada awalnya kita berbeda pendapat tentang pernikahan poligami. Aku sadar bahwa adalah hal yang sulit untuk mendamaikan pendapat kita yang berseberangan tentang poligami. Tapi aku tidak akan menyerah di awal-awal proses PDKT kita jika aku belum berusaha semaksimal mungkin. Bisa saja terjadi tarik menarik pendapat di antara kita. Suatu saat aku dapat ditarik ke arah pendapatmu tetapi bisa juga suatu saat kamu ditarik ke arah pendapatku. Entahlah...Siapa yang nanti pada akhirnya akan menyerah & menyeberang ke pendapat pihak lawan. Atau bisa jadi tidak ada yang akan menyerah karena tetap mempertahankan pendapatnya masing-masing. Tapi paling tidak aku pantang menyerah sebelum terlebih dahulu berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkan mimpiku bersamamu."

A: "Aku pernah mengalami hubungan tarik-menarik semacam ini. Agar tidak mengulangi cerita lama yang dapat menyakiti hati kita, maka aku akan tegaskan di awal bahwa dasar hubungan kita adalah pertemanan sehingga sampai akhir pun hubungan kita akan tetap menjadi teman. Jika ingin menjalin hubungan yang lebih dari itu atau ingin menjalin hubungan yang sangat dekat satu sama lain, maka kita harus memastikan dahulu apakah kita sudah siap untuk saling menerima kesalahan, keburukan, kelemahan, & kekurangan masing-masing. Jika kita sudah siap untuk saling menerima hal tersebut, maka kita bisa berlanjut kepada jalinan hubungan yang lebih dekat & serius. Jika kita belum siap menerima hal itu, maka lebih baik kita abaikan semua perasaan yang muncul di antara kita & hanya fokus pada usaha untuk menjalin & mempertahankan hubungan pertemanan kita."

?6: "Ya..iya..iya..jadi kita hanya sekedar teman biasa. Aku akan coba untuk mengingat-ingat hal ini."

A: "Ini dia contoh yang aku maksudkan! Di awal pembicaraan kita, kamu sudah bisa menerima bahwa diriku seperti ini. Jika dalam proses PDKT kita, kamu banyak menerima perbedaan yang ada di antara kita, maka kita bisa mempertimbangkan untuk menjalin hubungan lebih dekat yang lebih dari sekedar hubungan pertemanan saja. Begitupun sebaliknya, jika kita sering tidak dapat menerima perbedaan yang ada di antara kita, maka kita tidak perlu mempertimbangkan untuk menjalin hubungan yang lebih dekat oleh karena itu kita hanya perlu menjaga hubungan baik di antara kita sebatas hubungan pertemanan saja. Bukankah dengan cara seperti ini, maka tidak ada yang akan merasa tersakiti satu sama lain?

?6: "Baiklah... Kita hanya teman. Aku akan tanamkan dalam benakku bahwa hubungan kita tidak lebih dari teman agar tidak ada yang akan merasa tersakiti satu sama lain."

A: "Kita harus terus ingat bahwa niat awal kita adalah berteman satu sama lain & hubungan serius hanya akan terjadi ketika kita banyak menerima perbedaan yang ada di antara kita. Kecewa & sakit hati hanya terjadi ketika kita terpaksa menerima orang lain menjadi kekasih kita/memaksa orang lain agar menerima kita menjadi kekasihnya. Selama ini yang terjadi padaku adalah orang lain memaksaku untuk menerima dirinya, padahal aku dengan mereka belum pernah saling menjalin hubungan yang sangat dekat dalam rangka memahami satu sama lain agar dapat memutuskan apakah kita dapat menerima perbedaan yang ada di antara kita/bahkan kita tidak dapat menerima perbedaan yang ada di antara kita. Hal inilah yang membuat cerita cintaku di masa lalu terjadi secara putus nyambung/mempertahankan hubungan yang seharusnya berakhir. Karena sekarang semua cerita sudah terungkap, maka seharusnya cerita cinta yang rumit di masa lalu tidak terulang lagi."

?6: "Wow... Penjelasan yang panjang tapi merangkum semua masalah cintamu sekaligus solusi & sikapmu terhadap berbagai masalah cintamu di masa lalu. Aku tidak bisa berhenti terheran-heran pada pemahamanmu terhadap masalah cinta yang pernah kamu alami. Bolehkah aku memandangmu beberapa lama untuk menyadarkanku & meyakinkanku bahwa ini bukanlah mimpi serta untuk memantapkan hatiku bahwa apakah aku dapat menerimamu sepenuh hati ataukah hanya setengah hati atau bahkan cintaku hanyalah imajinasiku yang berlebihan tentangmu?"

A: "Silahkan. Mau dilihat selama apapun atau dari manapun, aku tetaplah seperti ini, karena memang seperti inilah aku. Tapi apakah aku perlu untuk menatap matamu juga?"

?6: "Eh..jangan! Saat aku berkata ingin memandangmu sepuas hatiku, jantungku sedikit berdetak kencang. Sepertinya aku sekarang merasa gugup untuk melihatmu sepenuhnya. Jadi sebaiknya kamu jangan menatap mataku secara dalam. Kamu lihatlah diriku secara wajar saja. Beberapa saat kamu bisa lihat wajahku, kerudungku, tanganku, atau memalingkan pandangan matamu pada hal lain di ruangan ini & lain sebagainya. Pokoknya jangan sampai aku melihatmu seperti seorang pria yang sedang memperhatikanku karena ada suatu perasaan khusus. Lihat! Tanganku menjadi sedikit berkeringat karena jantungku berdetak lebih kencang saat terbawa perasaan ketika membicarakan perasaanku padamu." katanya sambil memperlihatkan tangannya yang berkeringat tersebut.

A: "Ok...ok...Apakah sekarang kita bisa mulai?"

?6: "Iya! Tapi selama aku memperhatikanmu, kamu jangan berbicara sepatah kata apapun ya?!"

A: "Ok." Sambil memindahkan tangannya ke atas meja untuk meraih minuman yang telah dihidangkan sewajar mungkin sebagai usahanya untuk memenuhi permintaan ?6. A bersikap seolah dia sedang sendirian di meja makan tersebut & seolah tidak melihat ada seorang gadis di depannya yang sedang memperhatikan A terus menerus. A berusaha menikmati dirinya yang seolah berada di tempat sepi dengan melakukan gerakan-gerakan wajar bak seorang pria sendirian yang sedang menunggu seseorang. Sesekali dia meraih beberapa makanan ringan di dekatnya & sesekali dia menikmati makan malam yang ada di hadapannya. Dia tidak berusaha menghabiskan makanannya di atas meja karena menunggu ?6 menyelesaikan keinginannya tersebut.

Bersambung...

Friday 25 March 2016

Memperjuangkan kemerdekaan Palestina di tengah peradaban modern

Peperangan antara Israel & Palestina telah berlangsung selama puluhan tahun. Tidak terhitung sudah berapa banyak korban yang berjatuhan baik dari kalangan sipil maupun militer dari ke dua belah pihak. Yang patut mendapat sorotan kita adalah para korban yang masih berusia belia yang seharusnya tidak ada sangkut pautnya dengan peperangan ini. Mereka masih belum mengerti apa tujuan dari peperangan ini bahkan mereka belum mengerti tujuan hidup mereka sendiri. Sebelum sampai pada penemuan jawaban atas pertanyaan mendasar tentang kehidupan ini, hak hidup mereka telah direnggut. Para korban yang masih belia itu tidak sempat mengenali bermacam sisi kehidupan di dunia ini bahkan tidak sempat mengenali dirinya sendiri. Hak mereka untuk menjalani & menikmati kehidupan dicabut.

Tidak ada satu orang pun di dunia ini yang bersedia direnggut hak hidupnya, bahkan orang yang biasa merenggut kehidupan orang lain pun tidak akan bersedia direnggut hak hidupnya. Karena hak hidup & menjalani kehidupan adalah hak mendasar yang dimiliki oleh setiap orang. Saat seseorang terlahir di dunia, maka saat itulah dimulai kisah hidupnya di dunia ini. Kisah yang dimulai dengan lahirnya jiwa murni seorang manusia yang berwujud bayi mungil. Bayi mungil yang keluar dari rahim ibunya tanpa mengenakan apa-apa & tanpa membawa apa-apa. Bayi mungil yang terlahir dalam keadaan suci & tanpa dosa. Bayi mungil yang terlahir tanpa tahu apa-apa & tanpa bisa berbuat apa-apa. Bayi mungil yang sangat lemah & tidak berdaya. Bayi mungil yang hanya bisa menangis & menjerit.

Kemudian bayi itu tumbuh besar menjadi anak-anak yang manis & lucu. Saat itu dunia bagi mereka adalah dunia yang sederhana & indah. Dunia yang penuh dengan imajinasi & penuh warna. Dunia bagi mereka adalah tempat bermain-main & bersenang-senang dengan teman sebayanya. Saat sudah beranjak remaja mereka berusaha mengenali & memahami berbagai peristiwa yang terjadi dalam kehidupannya. Kemudian ketika sudah dewasa, mereka berusaha memegang kendali terhadap berbagai peristiwa yang terjadi dalam hidupnya & berusaha mengarahkannya kepada situasi & keadaan yang diinginkannya.

Uraian di atas adalah gambaran sederhana & ringkas tentang perjalanan hidup manusia sejak terlahir di dunia ini hingga dewasa. Tetapi kenyataan hidup tidak sesederhana itu. Kenyataan hidup begitu kompleks bahkan kita akan menemukan fakta dalam kehidupan bahwa antar umat manusia dapat saling berperang satu sama lain. Padahal kita semua mengetahui bahwa apapun alasan suatu peperangan dilakukan, peperangan hanya akan menimbulkan kerusakan bagi semua pihak yang terlibat bahkan kerusakan besar/kehancuran bagi pihak yang lemah/kalah. Contoh nyata peperangan yang terjadi di abad modern saat ini adalah peperangan yang dilakukan Palestina dalam rangka memperjuangkan kemerdekaannya dari Israel.

Kita tidak membahas siapa yang salah & siapa yang benar serta siapa yang menindas & siapa yang ditindas di sini, karena sebagai manusia yang berlogika & bermoral maka jawaban itu sudah sangat jelas tanpa perlu dijabarkan secara panjang lebar. Yang ditekankan di sini adalah lebih kepada usaha untuk mengetuk hati nurani setiap manusia baik dari bangsa Palestina & Israel serta bangsa-bangsa lain di dunia ini. Tulisan ini berusaha mengetuk & mempertanyakan apakah di tengah kehidupan yang serba modern (yang menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia serta ilmu pengetahuan & teknologi), masih ada tempat bagi pendudukan & penguasaan negara lain dengan cara peperangan?

Katakanlah, peperangan masih akan terus ada di dunia ini & kita tidak bisa menghindarinya, tetapi apakah suatu negara dibolehkan menyerang negara lain tanpa hak? Apakah suatu negara boleh menyerang negara lain tanpa alasan yang dapat dibenarkan? Semua negara di dunia pasti menjawab tidak, semua negara di dunia ini pasti tidak ingin diserang negara lain karena mereka menginginkan negaranya berlangsung damai serta tanpa mengalami suatu gangguan & kekacauan apapun. Jika kita menanyakan hal ini kepada negara yang menyerang negara lain, jawabannya pun akan sama, yakni tidak akan mau negaranya diserang negara lain.

Karena semua negara tidak ada yang ingin negaranya diserang negara lain, maka akan ada penentangan & pengecaman terhadap negara yang melakukan penyerangan kepada negara lain tanpa hak. Oleh karena itu contoh tindakan yang lebih jauh terhadap negara yang diduga dapat mengancam keamanan negara lain adalah dengan memberikan sanksi & boikot terhadap negara tersebut sampai beberapa lama. Hal ini seperti yang pernah terjadi pada Iran karena teknologi nuklirnya yang diduga dapat mengancam negara lain, tetapi pada akhirnya sanksi tersebut dicabut karena Iran dapat membuktikan bahwa teknologi nuklirnya adalah untuk kepentingan damai. Tetapi mengapa peperangan yang terjadi di Palestina yang memakan banyak korban & berjalan selama puluhan tahun, seolah dibiarkan begitu saja?

Katakanlah peperangan di Palestina tidak dibiarkan begitu saja, karena selama ini telah dilakukan berbagai usaha untuk menengahi & mendamaikan Palestina & Israel. Tetapi mengapa peperangan masih terus terjadi & korban masih terus berjatuhan sampai saat ini? Apakah segala usaha yang telah dilakukan tersebut sia-sia? Apakah semua negara tetangga hanya bisa menonton peperangan yang terjadi di hadapan mereka?  Apakah semua negara sahabat tidak bisa berbuat apa-apa? Mengapa semua negara di dunia seolah dibuat tidak berdaya dalam usaha menghentikan peperangan di Palestina?

Katakanlah saat ini kita tidak punya cukup kekuatan untuk menghentikan perang di Palestina. Tetapi sadarkah kita bahwa jika gabungan negara-negara di dunia (terutama negara-negara tetangga & sahabat serta negara-negara yang menjunjung tinggi HAM & perdamaian dunia) bisa menjadi kekuatan besar yang dapat menghentikan perang & memberikan hak kepada Palestina untuk memerdekakan diri. Bukankah Israel sudah mendapatkan haknya untuk berdiri menjadi sebuah negara yang merdeka & berdaulat? & saat ini adalah saat bagi Palestina dalam mendapatkan haknya untuk berdiri menjadi sebuah negara yang merdeka & berdaulat dengan dibantu oleh seluruh negara yang mengakui kebenaran kalimat: "kemerdekaan adalah hak setiap bangsa".

Kemerdekaan adalah hak setiap bangsa & oleh sebab itu penjajahan di dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan & perikeadilan. Ini adalah sepenggal kalimat yang ada di dalam pembukaan UUD 45 negara Indonesia. Kata-kata yang sederhana tapi kaya makna & mengandung pengertian yang dalam. Jika kita menghayati kalimat tersebut, maka kita akan takjub pada kenyataan bahwa di jaman modern seperti saat ini ternyata masih ada bangsa yang berjuang dengan susah payah untuk mendapatkan kemerdekaannya. Karena hal ini, maka kita akan bertanya-tanya dalam hati kita, di manakah peradaban maju yang berisi manusia-manusia dengan peradaban terbaiknya? Apakah saat ini bisa disebut sebagai peradaban maju jika masih ada bangsa yang terlunta-lunta dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsanya?

Marilah kita mencoba meresapi kata-kata: "Kemerdekaan adalah hak setiap bangsa". Karena kemerdekaan adalah hak setiap bangsa, maka tidak ada satu pun negara di dunia ini yang bersedia dicabut hak kemerdekaannya. Karena kemerdekaan adalah hak setiap bangsa, maka tidak boleh ada satu pun negara yang menghalang-halangi apalagi menjajah negara lain. Karena Palestina adalah salah satu bangsa di dunia ini, maka tidak boleh ada satu pun negara yang menghalangi apalagi menjajahnya. Karena Israel adalah salah satu bangsa di dunia ini, maka tidak boleh ada satu pun negara di dunia ini yang mencabut hak kemerdekaannya. Begitupun Palestina, karena Palestina adalah salah satu bangsa di dunia ini, maka tidak boleh ada satu pun negara di dunia ini yang mencabut hak kemerdekaannya.

Setiap negara di dunia adalah sejajar & berdaulat. Oleh sebab itu, setiap negara harus saling menghormati kemerdekaan & kedaulatan negara lain. Tidak terkecuali Palestina sebagai bangsa yang masih memperjuang kemerdekaan negaranya, maka setiap negara harus mendukung & membantu memperjuangkan kemerdekaan negaranya. Israel & negara-negara pendukungnya harus menyadari bahwa kemerdekaan adalah hak setiap bangsa. Kemerdekaan adalah hak mendasar bagi setiap orang & setiap bangsa di dunia ini. Tidak ada satu orang pun & tidak ada satu bangsa pun yang bersedia dicabut hak kemerdekaannya. Oleh karena itu, sebagai bangsa yang besar & yang memiliki peradaban yang maju, memberikan hak kemerdekaan kepada bangsa Palestina adalah suatu keniscayaan yang tidak dapat dihindarkan.

Alasan lain mengapa tulisan ini dibuat adalah dalam rangka mendudukkan manusia pada tempatnya yakni mendudukkan manusia pada posisinya yang sama antara satu dengan yang lainnya di hadapanNYA (kecuali orang-orang yang bertakwa kepadaNYA). & hal ini berarti bahwa setiap bangsa di dunia memiliki kedudukan yang sama yakni tidak ada yang ditinggikan/direndahkan. Meskipun ras, suku & agama kita berbeda-beda, tetapi kita semua satu dalam hal sebutan untuk jenis kita yakni umat manusia. Kita sama-sama manusia & kita sama-sama memiliki pikiran, perasaan, & hati untuk memahami kehidupan ini. Kita memiliki konsep ideal yang sama dalam memahami arti indahnya perdamaian & buruknya peperangan.

Jika kita semua mau berkata sejujurnya, tidak ada satu pun orang yang normal di dunia ini yang menginginkan peperangan, begitupun Israel & Palestina. Kita meyakini bahwa masih banyak orang Israel yang cinta damai begitupula orang Palestina. Jadi orang-orang Israel yang cinta damai & orang-orang Palestina yang cinta damai, dapat bersatu & bertekad untuk mengakhiri peperangan ini. Dampak perang pasti merusak bagi pihak-pihak yang terkait, jadi penyelesaian konflik secara damai adalah cara terbaik dibanding penyelesaian dengan cara perang.

Oleh karena itu mari kita selesaikan peperangan tersebut untuk mewujudkan perdamaian antar negara dengan menggunakan prinsip memberikan hak pada setiap negara untuk mendapatkan kemerdekaannya & mendapatkan kedaulatan atas wilayahnya sebagaimana mestinya & dengan seadil-adilnya. Sehingga peperangan antara Palestina & Israel diselesaikan dengan cara memberikan kemerdekaan kepada Palestina & memberikan kedaulatan atas wilayah masing-masing sebagaimana mestinya & seadil-adilnya kepada Palestina & Israel.

Sunday 17 January 2016

Merenungi bom bunuh diri teroris di Jakarta: Di mana kah jalan menuju Surga?

Jika kita membaca literatur yang ada, maka kita akan mendapat bayangan bahwa surga adalah tempat manusia pertama tinggal sebelum diturunkan ke bumi. Surga adalah tempat yang indah tiada tara & tidak dapat dibandingkan dengan segala yang terbaik yang ada di dunia. Surga adalah tempat di mana kita akan merasakan berbagai kenikmatan yang berlipat-lipat dibanding kenikmatan di dunia. Surga adalah tempat di mana kita dapat menuruti & memenuhi segala nafsu yang kita punya untuk dipuaskan berkali-kali tanpa syarat & tanpa batasan. Surga adalah tempat kita melakukan apapun & meminta apapun yang kita inginkan. Surga adalah tempat di mana kita akan melihat hal yang sangat indah yang tidak pernah kita lihat di dunia, mendengar suara yang sangat merdu yang tidak pernah kita dengar di dunia, merasakan puncak kenikmatan yang tidak pernah kita rasakan di dunia, merasakan kelezatan lidah yang tak terkira yang tidak pernah kita rasakan di dunia, merasakan semerbak bau yang menggugah selera paling tersembunyi yang tidak pernah kita rasakan di dunia. Surga adalah tempat merasakan berbagai kesenangan, kegembiraan, & kebahagiaan tanpa diiringi kesusahan, kesedihan, & penderitaan.

Dengan gambaran yang menggiurkan & membumbungkan imajinasi kita, maka tidak heran jika Surga menjadi impian bagi setiap orang di dunia. Jika pilihannya adalah Surga & Neraka, maka tidak ada satu orang pun di dunia ini yang tidak menginginkan Surga. Semua orang pasti ingin masuk Surga & tidak ada yang ingin masuk Neraka. Hanya saja karena keterbatasan kita, kita tidak mengetahui cara/jalan untuk menuju Surga. Tanpa harus berpikir keras, kita semua tahu bahwa cara/jalan menuju Neraka sangatlah mudah, kita tinggal melakukan perbuatan jahat/perbuatan dosa apapun, maka kita akan menjadi calon penghuni Neraka. Tapi bagaimana dengan cara/jalan menuju Surga? Tentunya  cara/jalan menuju Surga adalah dengan melakukan hal sebaliknya, yakni melakukan perbuatan baik. Tapi bagaimana dengan klaim teroris yang merasa dirinya telah melakukan perbuatan baik dengan mati syahid di jalan Tuhan melalui bom bunuh diri terhadap orang-orang yang dianggap musuh agama? Jika kematiannya adalah termasuk mati syahid & perbuatan terornya termasuk perbuatan baik, maka akan timbul pertanyaan, mengapa orang yang tidak bersalah juga ikut menjadi korban? Bukankah meneror, melukai, apalagi mematikan orang tidak bersalah adalah perbuatan jahat? Oleh karena itu, jika teroris mengklaim dirinya telah mati syahid di jalan Tuhan, maka di saat bersamaan teroris tersebut juga mati di jalan setan, karena telah melakukan perbuatan jahat terhadap orang yang tidak bersalah.

Dengan demikian, bom bunuh diri yang dilakukan teroris tidak bisa lagi diklaim sebagai jalan menuju Surga karena di saat bersamaan teroris tersebut juga sedang berjalan menuju Neraka. Hal ini disebabkan, bunuh diri adalah dosa besar, apalagi jika bunuh diri dilakukan dengan cara meledakkan diri menggunakan bom di tempat keramaian yang menimbulkan banyak korban jiwa dari kalangan orang-orang tidak bersalah. Bukankah dengan semakin banyaknya korban jiwa dari kalangan orang-orang tidak bersalah berjatuhan, maka dosanya juga akan semakin besar? Jadi bagaimana bisa para teroris dengan bangga & yakin bahwa bom bunuh diri yang dilakukannya adalah perbuatan yang memiliki pahala besar & mendapat balasan Surga serta dikawinkan dengan bidadari cantik jelita? Bagaimana jika yang terjadi adalah sebaliknya, yakni perbuatan yang memiliki siksaan besar & mendapat balasan Neraka serta dilebur ke dalam api Neraka yang panas membara? 

Dari penjelasan di atas, jika yang menjadi alasan tindakan terorisme adalah untuk memperoleh pahala & meraih Surga, maka para teroris perlu berpikir ulang atas tindakan teror yang dilakukannya. Jangan sampai karena berpikir sempit & berpikir sesat sehingga bukan pahala & Surga yang diperoleh tetapi bisa jadi malah sebaliknya, siksa & Neraka yang diperoleh. Oleh karena itu, sebagai bahan renungan & sebagai pencerahan tentang bagaimana cara/jalan menuju Surga, maka kita harus kembali pada ajaran Agama yang murni, yang menggambarkan dengan jelas cara/jalan menuju Surga yakni dengan memiliki akhlak yang mulia (yakni berperilaku sesuai dengan nilai-nilai & budi pekerti yang luhur) & mencapai tujuan yang mulia (yakni menjadi hamba Tuhan & menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain). Jika kita memiliki akhlak mulia & tujuan mulia, maka balasan Surga tidak hanya kita rasakan di Akhirat, tetapi bahkan bisa jadi, balasan Surga dunia pun akan kita dapatkan. Jadi untuk apa melakukan tindakan terorisme, jika ketika di dunia akan dikutuk oleh semua manusia & ketika di Akhirat akan dikutuk oleh Tuhan? Apakah para teroris sanggup dikutuk di dunia & di Akhirat serta tersiksa lahir & batin atas kutukan ini?

Jika para teroris dapat menyadarkan diri & bangun dari kesempitan & kesesatan berpikirnya, maka sebenarnya Tuhan telah menganugerahkan sesuatu yang berharga pada diri setiap orang, yang dapat digunakannya untuk mencapai kebahagiaan di dunia & di Akhirat. Sesuatu itu adalah potensi diri yang masih terpendam dalam diri setiap orang. Apabila potensi diri tersebut dikenali, diaktualisasikan, & digunakan untuk memberi manfaat bagi banyak orang, maka kita akan menjadi orang yang mulia. kemudian hidup kita akan menjadi semakin sempurna ketika kita juga memiliki akhlak mulia & kesempurnaan itu mencapai puncaknya ketika kita menjadi hamba Tuhan. Dengan demikian, jika memutuskan untuk menjadi teroris & melakukan bom bunuh diri, sebenarnya teroris tersebut telah menyia-nyiakan potensi terpendam dalam dirinya. Potensi orang tersebut menjadi hilang begitu saja tanpa pernah digali & dikenali padahal sebenarnya jika teroris tersebut tidak melakukan bom bunuh diri & insaf atas perbuatan terorismenya, potensi terpendam dalam dirinya berpeluang untuk dapat membuatnya menjadi orang yang berarti & bernilai serta dapat mengantarkannya kepada Surga yang sejati, yakni hidup bahagia di dunia & Akhirat.

Oleh karena itu, daripada teroris menyia-nyiakan potensi terpendamnya dengan melakukan bom bunuh diri & melakukan penghancuran di berbagai tempat, maka bukankah lebih baik mendayagunakan potensi terpendamnya untuk mengabdikan diri pada Tuhan dengan melakukan bermacam kebaikan di berbagai tempat untuk membangun sebuah peradaban dunia yang damai serta peradaban dunia yang menjunjung tinggi akhlak mulia (yakni berperilaku sesuai nilai-nilai & budi pekerti yang luhur) & tujuan mulia (yakni menjadi hamba Tuhan & menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain). Peradaban dunia yang damai serta peradaban dunia yang menjunjung tinggi akhlak mulia & tujuan mulia, telah dirintis oleh para utusan Tuhan selama ribuan tahun perjalanan sejarah dunia ini, tetapi selalu diselewengkan & dirusak oleh orang-orang yang berpikir sempit & berpikir sesat. Tapi dengan perkembangan ilmu pengetahuan & teknologi di jaman modern seperti sekarang, paling tidak orang-orang yang berpikiran maju di berbagai tempat di dunia, dapat menyadari bahwa peperangan adalah jalan yang hanya membawa kehancuran bagi berbagai pihak yang bertikai. & oleh karena itu misi perdamaian & pembangunan di berbagai tempat adalah misi besar kita semua, dalam rangka mencapai visi besar peradaban dunia yang berakhlak mulia & bertujuan mulia yang dapat mengantarkan kita pada jalan menuju Surga dunia maupun Surga Akhirat. Inilah jalan Surga yang selama ini dicari-cari orang.

Sunday 3 January 2016

Membebaskan agama dari "menjadi kambing hitam" para teroris serta memisahkannya dari pemikiran yang sempit & sesat

Setiap agama di dunia pasti menjunjung tinggi nilai-nilai & budi pekerti yang luhur karena nilai-nilai & budi pekerti yang luhur adalah landasan yang ideal untuk mengisi setiap sendi kehidupan. Agama menjadikan nilai-nilai & budi pekerti yang luhur sebagai inti ajaran yang merupakan pedoman bagi penganutnya dalam berperilaku & mengatasi berbagai persoalan hidup di dunia ini. Agama disediakan oleh Tuhan bagi manusia sebagai jalan dalam memahami arti hidup & menjalani kehidupan secara lebih baik & teratur. Agama tidak hanya menyediakan nilai-nilai & budi pekerti luhur tetapi juga menyediakan tujuan yang mulia. Tujuan mulia tersebut adalah menjadi hamba Tuhannya & mensyukuri segala nikmat yang diterimanya dengan cara mendayagunakan anugerah yang diterimanya untuk hal-hal yang baik & bermanfaat bagi orang lain. Agar bisa menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain, maka untuk mencapainya adalah dengan cara mengenali potensi diri, mengenali minat-bakat & bidang yang dikuasai, kemudian mendayagunakan potensi tersebut untuk memberi manfaat bagi orang lain.
Berdasarkan gambaran tentang ajaran agama secara umum di atas, maka terorisme jelas bukan merupakan ajaran dari agama manapun. Ajaran terorisme hanya membuat para pelakunya menjadi penebar teror dalam mencapai tujuannya sedangkan ajaran agama membuat para pelakunya menjadi penebar kebaikan dalam mencapai tujuannya. Terorisme merusak perdamaian yang ada di dalam masyarakat sedangkan agama menjaga perdamaian yang ada di dalam masyarakat. Terorisme mengabaikan nilai-nilai & budi pekerti yang luhur sedangkan agama menjunjung nilai-nilai & budi pekerti yang luhur. Terorisme membawa kita kepada dunia yang kelam sedangkan agama membawa kita kepada dunia yang terang. Terorisme mengaburkan makna kebenaran & kebaikan sedangkan agama memperjelas makna kebenaran & kebaikan. Terorisme memberi kerugian kepada para pelakunya & orang lain sedangkan agama memberi manfaat kepada para pelakunya & orang lain. Terorisme membuat hidup kita menjadi lebih buruk sedangkan agama membuat hidup kita menjadi lebih baik, dsb.
Ajaran terorisme & ajaran agama jelas sangat berbeda, meskipun ajaran terorisme dibungkus dalam ajaran agama yang seolah-olah murni & bertujuan mulia. Cara mengenali ajaran agama masih merupakan ajaran murni/telah dicemari ajaran terorisme adalah dengan cara merenungkan ajaran agama tersebut, apakah setelah mempelajarinya, membuat kita menjadi semakin dekat dengan tujuan mulia (menjadi hamba Tuhan & menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain) atau malah semakin jauh dari tujuan mulia (menjadi hamba setan & menjadi orang yang menghancurkan orang lain). Hal ini karena Tuhan Maha Mulia, Maha Baik, Maha Bijak sehingga ajaran agama yang berasal dari Tuhan pasti memiliki tujuan yang mulia & untuk menyempurnakan manusia. Jadi tidak mungkin ajaran agama yang murni, pada akhirnya membuat para penganutnya menjadi penebar teror & perusak perdamaian dunia. Kalau para penganut suatu agama malah menjadi seorang teroris, maka hal itu berarti terjadi kesalahan tafsir/pemahaman yang keliru terhadap maksud & tujuan sebenarnya dari ajaran agama tersebut.
Kesalahan tafsir/pemahaman yang keliru terhadap ajaran suatu agama akan selalu terjadi dalam setiap agama manapun, hal ini karena tidak semua orang memiliki kemampuan yang sama dalam memahami suatu ajaran tertentu. Bisa jadi karena keterbatasan pengertian seseorang, suatu ajaran "A" dimengerti oleh orang lain menjadi "A1" tetapi bagi orang yang lainnya menjadi "A2", bahkan ada yang salah memahaminya menjadi ajaran "b" karena penyimpangan pemikiran orang tersebut. Hal ini-lah yang terjadi pada terorisme. Setiap agama pasti memiliki tujuan yang mulia, tetapi di antara para penganutnya ada yang berpikiran sempit sehingga menganggap ajaran agamanya yang paling benar kemudian menganggap ajaran agama lain adalah salah. Padahal jika ditarik secara keseluruhan, setiap agama mengajarkan nilai-nilai & budi pekerti yang luhur serta mengajarkan tujuan yang mulia. Yang membedakan antara agama satu dengan agama lain adalah konsep tentang Tuhan & bagaimana beribadah kepadaNYA.
Konsep tentang Tuhan & bagaimana beribadah kepadaNYA adalah persoalan keyakinan terhadap kebenaran, yang mana kebenaran sifatnya pasti & jelas. Karena kebenaran bersifat pasti & jelas, maka bisa ditelusuri & ditemukan, sehingga bagi yang sungguh-sungguh mencari kebenaran, maka orang tersebut akan menemukannya. Tetapi pada kenyataannya, masing-masing agama mengklaim agamanya adalah benar & masing-masing penganutnya meyakini hal tersebut. Oleh karena agama berkaitan dengan persoalan keyakinan, maka kita akan sulit mempengaruhi orang lain yang meyakini agamanya adalah benar, meskipun menurut kita, agamanya salah. Begitupun sebaliknya, orang lain akan sulit mempengaruhi kita yang meyakini agama kita adalah benar, meskipun menurutnya, agama kita salah. Jadi kita tidak bisa memaksakan keyakinan kita pada orang lain, & sebaliknya, orang lain tidak bisa memaksakan keyakinannya pada kita. Sehingga yang bisa kita lakukan dalam hal keyakinan orang lain terhadap kebenaran "konsep tentang Tuhan & bagaimana beribadah kepadaNYA" adalah menghormati keyakinannya berdasarkan prinsip: "bagiku agamaku, bagimu agamamu".
Yang menyebabkan terorisme menjadi menyimpang dari ajaran agama yang murni adalah karena pemikiran yang sempit & sesat. Karena berpikir sempit, sehingga ajaran "A" yang berkembang menjadi ajaran "A1", "A2", "A3", dst, dipaksakan oleh seseorang harus menjadi ajaran "a" karena ajaran selain "a" dianggap salah. Padahal jika ditarik secara keseluruhan, berbagai versi ajaran tersebut memiliki kesamaan, yakni sama-sama bersumber dari ajaran "A". Begitupun dalam hal agama, kesamaan di antara semua ajaran agama adalah sama-sama berasal dari Tuhan & diperuntukkan bagi manusia untuk suatu tujuan yang mulia, tetapi disebabkan oleh sempitnya pemikiran para teroris tersebut sehingga agama lain dibenci mereka karena dianggap tidak punya tujuan yang mulia & tidak berasal dari Tuhan. Padahal selama agama lain mengajarkan tujuan yang mulia & tidak mengganggu kita, maka mengapa kita harus membenci & memusuhi mereka? Bukankah lebih baik kita saling hormat menghormati satu sama lain & hidup berdampingan secara damai? Mengapa kita harus membenci & memusuhi agama lain jika mereka tidak mengganggu kita?
Penyebab berikutnya mengapa terorisme menyimpang dari ajaran agama adalah karena pemikiran yang sesat. Karena berpikir sesat sehingga ajaran "A" yang memiliki variasi ajaran "A1", "A2", & "A3" dst, disimpangkan menjadi ajaran "b" yang sangat berbeda jauh dengan bermacam versi ajaran "A" tersebut. Dalam hal agama, semua agama mengajarkan tujuan yang mulia tetapi karena pemikiran yang sesat sehingga para teroris menyimpangkan ajaran agama yang mendorong kepada tujuan yang mulia menjadi ajaran untuk memerangi & menghancurkan ajaran/agama lain yang dianggap musuh. Oleh karena itu aksi terorisme tidak-lah sesuai dengan ajaran agama yang mendorong kepada tujuan yang mulia tersebut. Aksi terorisme merupakan bentuk pemikiran yang sesat & melenceng jauh dari ajaran agama manapun. Aksi terorisme menodai & merusak tujuan mulia setiap agama, sehingga terorisme akan membawa kehancuran bagi setiap agama & setiap negara di manapun. Dengan demikian, aksi terorisme walaupun dikemas & dibalut dengan berbagai alasan & pembenaran dari dalil agama, jelas bertentangan dengan tujuan mulia dari agama manapun. Sebagai renungan, coba kita bayangkan, saat dalam situasi & keadaan damai, tiba-tiba para teroris melakukan teror, dapatkah aksi teror tersebut dibenarkan?
Jika aksi teror dibenarkan & orang lain bersikap mengabaikan, maka akan terjadi banyak peperangan di bumi ini. Jika terjadi banyak peperangan di bumi ini, maka bukankah lama-lama bumi akan hancur? Jika bumi hancur, maka apa artinya hal ini? Bukankah hal ini sama saja dengan kiamat? Apakah kita semua ingin segera mengalami hari kiamat? Apakah kita semua sudah siap menyambut hari kiamat? Jika kita belum siap menyambut hari kiamat, lalu untuk apa kita melakukan peperangan yang pada akhirnya hanya mengakibatkan kehancuran bagi banyak orang? Meskipun hal ini terlihat berlebihan ketika menyebut hari kiamat/akhir dunia, tapi adalah hal yang mungkin bahwa akan terjadi kehancuran besar di seluruh dunia jika terus terjadi peperangan di mana-mana. Jadi masih-kah ada orang yang secara sadar & menggunakan pikiran logisnya untuk menerima & menjadi pengikut terorisme yang mengatasnamakan agama demi suatu tujuan tertentu tapi menggunakan cara-cara teror yang merusak & menghancurkan kehidupan umat manusia? Agama tidak mengajarkan hal itu & hati nurani kita pun tidak akan pernah setuju dengan segala aksi terorisme dalam bentuk apapun. Jadi kita harus menyadari hal ini & tidak mudah tertipu dengan hasutan & rayuan manis terorisme dengan harta, tahta, wanita yang pada akhirnya menjerumuskan kita dalam jurang kehancuran bagi diri kita sendiri & orang lain.
Dari berbagai kasus terorisme yang pernah terjadi di dunia, yang paling banyak mendapat sorotan publik adalah terorisme yang dilakukan oleh orang Islam. Sederet aksi teror yang dilakukan ekstrimis Islam mengakibatkan orang di luar Islam memiliki anggapan bahwa Islam identik dengan terorisme. Karena ulah sejumlah kecil ekstrimis Islam tersebut, citra Islam sebagai agama rahmat bagi semesta alam menjadi rusak. Tetapi jika kita kembali pada ajaran agama yang murni seperti yang telah dijelaskan di atas, maka tidak ada agama di dunia ini yang menyetujui aksi terorisme & oleh karena itu sejumlah kecil ekstrimis Islam tersebut tidak bisa dijadikan tolak ukur bagaimana wajah Islam yang sesungguhnya. Hal ini karena aksi terorisme bermula dari pemikiran yang sempit & sesat, maka aksi terorisme dapat muncul dari agama manapun & negara manapun. Sebagai contohnya adalah sebagai berikut: agama Islam dengan aksi teror ISIS di Irak & Suriah, agama kristen dengan aksi teror Serbia di Bosnia, agama Yahudi dengan aksi teror Israel di Palestina, agama Hindu dengan aksi teror Macan Tamil di Sri Lanka, agama Budha dengan aksi teror kepada muslim Rohingya di Mianmar. Dengan demikian, terorisme dapat menjangkiti siapapun & negara manapun jika pengaruh dari pemikiran sempit & sesat diterima dengan mentah-mentah, tanpa terlebih dahulu direnungkan & disaring baik-baik.
Jika kita merujuk pada ajaran beberapa agama besar dunia, maka tidak ada ajaran yang secara langsung memerintahkan untuk berperang & menghancurkan pihak lain/agama lain. Semua agama lebih mengutamakan akhlak mulia & tujuan yang mulia. Akhlak mulia adalah berasal dari nilai-nilai & budi pekerti luhur sedangkan tujuan mulia adalah menjadi hambaNYA & menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain. Untuk itu di sini diberikan contoh ajaran beberapa agama besar di dunia, & beberapa agama yang dimaksud adalah: agama langit yakni Islam, Kristen, & Yahudi serta agama bumi yakni Hindu & Budha. Agama Islam memiliki ajaran rahmat bagi semesta alam, agama Kristen memiliki ajaran kasih sayang, agama Yahudi memiliki ajaran 10 perintah Tuhan, agama Hindu-Budha memiliki ajaran kedamaian spiritual. Dengan demikian, maka ajaran terorisme tidak terdapat dalam ajaran agama manapun & oleh karena itu segala bentuk aksi terorisme adalah murni berasal dari penganut agama masing-masing yang berpikir sempit & sesat dalam memahami ajaran & tujuan yang mulia dari suatu agama. Jadi, kita tidak bisa menyebut suatu agama tertentu sebagai penyebab terorisme karena seperti yang sudah dijelaskan di atas, penyebabnya adalah pemikiran yang sempit & sesat. & kita tidak bisa menuduh agama tertentu identik dengan terorisme hanya karena ulah segelintir ekstrimis yang melakukan aksi terorisme, hal ini karena setiap agama pernah memiliki sejarah kelam mengenai aksi terorismenya masing-masing yang tidak bisa digunakan untuk menggambarkan bahwa aksi terorisme tersebut sebagai wajah ekstrim yang sebenarnya dari masing-masing agama.
Tulisan ini dibuat untuk para pembaca dengan harapan agar kita semua dapat menyadari bahwa aksi terorisme telah mencoreng wajah masing-masing agama sebagaimana yang telah terjadi pada peristiwa kelam di masa lalu yang dilakukan para penganutnya yang berpikir sempit & sesat. Peristiwa kelam tersebut telah dicatat sejarah & menjadi pelajaran berharga bagi umat manusia di setiap jaman bahwa betapa besarnya dampak buruk pemikiran sempit & sesat yang menyalahartikan ajaran agama menjadi terorisme. Jadi terorisme tidak hanya dimiliki oleh agama tertentu, tetapi juga dimiliki oleh agama lain yang telah dicemari oleh pemikiran sempit & sesat. & oleh karena itu terorisme adalah musuh bersama, yakni musuh bagi semua agama di dunia yang menyadari & mengakui akhlak mulia & tujuan mulia sebagai bentuk kesempurnaan manusia. Kesempurnaan manusia sebagai makhluk yang paling mulia di antara semua ciptaan Tuhan.
Akhir kata, dengan membuat tulisan tentang agama, bukan berarti penulis merasa sebagai orang yang benar & suci, tetapi penulis hanya-lah manusia biasa yang memiliki banyak kesalahan, kekurangan, kelemahan, & keburukan. Meskipun demikian, paling tidak penulis berusaha membahas persoalan tersebut dalam cara yang paling umum sehingga dapat diterima semua orang & dapat dikaji bersama untuk mendapatkan pengertian yang ideal tentang suatu persoalan. Di samping itu, maksud penulis membahas hal ini adalah dalam rangka untuk mengembalikan agama pada posisi semestinya yakni sebagai agama yang menjunjung tinggi akhlak yang mulia (berperilaku sesuai nilai-nilai & budi pekerti yang luhur) & agama yang mendorong penganutnya untuk menuju kepada tujuan yang mulia (menjadi hamba Tuhan & menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain). Hal ini agar agama dapat terbebas dari "menjadi kambing hitam" para teroris (yakni menjadikannya dalih untuk membenarkan aksi terorisme) & memisahkannya dari pemikiran yang sempit (yakni memaksakan ajaran/agamanya pada orang lain) & pemikiran yang sesat (yakni menghancurkan orang lain yang memiliki ajaran/agama yang tidak sesuai dengan ajaran/agamanya). Pada akhirnya hal ini dilakukan agar kita dapat menjaga perdamaian dunia & membangun peradaban yang lebih maju & lebih baik.

Friday 1 January 2016

Memaknai tahun baru dengan GerMeIn

Perayaan tahun baru menjadi tradisi yang dilakukan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya sebagai bentuk perpisahan kepada tahun yang lama untuk menyongsong tahun yang baru. Perayaan tahun baru dari tahun ke tahun dilakukan orang-orang dengan cara melakukan pesta yang meriah di daerah tempat tinggalnya/di daerah tempat wisata. Di daerah tempat wisata, disamping bertujuan untuk merayakan tahun baru, orang-orang itu juga memanfaatkan waktu tersebut sebagai momen melakukan rekreasi bersama keluarga/teman. Tidak heran jika setiap pergantian tahun akan terjadi kenaikan jumlah wisatawan secara drastis di sejumlah tempat wisata. Karena meriahnya perayaan, seakan-akan di pusat-pusat keramaian, berubah dalam sekejab menjadi tempat yang penuh sorak sorai oleh bermacam orang dari berbagai tempat. Suka cita mencapai puncaknya ketika sampai pada detik-detik pergantian tahun & pada saat itu ada yang mengiringinya dengan sorak sorai & suara terompet serta suara dentuman & peluncuran kembang api di udara yang terdengar menggelegar & terlihat indah. Langit seolah dilukis dengan pijaran api berbentuk kembang api menyala yang berwarna warni. Melalui perayaan ini, seolah kita mau berkata pada sang waktu, selamat tinggal "tahun lama" & selamat datang "tahun baru".

Untuk mengisi waktu dalam menyongsong & menghabiskan malam tahun baru, orang-orang melakukan berbagai macam kegiatan. Mulai dari kegiatan yang hanya dilakukan untuk sekedar melewatkan malam begitu saja/mengisinya dengan kegiatan yang positif/mengisinya dengan kegiatan yang negatif. Tapi pada dasarnya tahun baru dirayakan dengan makna untuk memperingati waktu yang telah berjalan selama setahun/untuk memperingati akhir perjalanan waktu kita selama setahun sekaligus menyambut awal perjalanan waktu kita pada tahun berikutnya. Berdasarkan hal ini, maka kita dapat memiliki pandangan bahwa akhir sesuatu merupakan awal dari sesuatu yang lain, dengan kata lain akhir tahun merupakan awal dari tahun yang lain. Dari sini, kita dapat memaknai akhir dari sesuatu dalam hidup kita sebagai awal dari sesuatu hal yang lain. Oleh karena itu makna perayaan tahun baru adalah untuk menyadarkan diri kita bahwa akhir tahun ini bukan-lah akhir dari segalanya karena akhir tahun ini adalah awal dari segalanya yakni sebagai awal dalam menyongsong hal baru & kesadaran baru.

Karena pembahasan kita di sini adalah tentang GerMeIn, Gerakan Memajukan Indonesia, maka kita akan memaknai pergantian tahun tersebut dalam sudut pandang gerakan memajukan Indonesia. Seperti yang pernah dibahas sebelumnya bahwa setiap orang "ingin maju" baik dalam hal "apa yang ada dalam dirinya" & "apa yang dimilikinya". Tidak ada orang yang ingin mundur/bahkan terjatuh ke dasar jurang kegagalan karena setiap orang normal di dunia ini memiliki sifat "ingin maju". Jadi dalam memaknai tahun baru, kita akan memandangnya sebagai perjalanan menuju sebuah awal baru, awal memulai gerak maju dengan berpijak pada berbagai peristiwa di masa lalu, bagaimanapun keadaannya. Dengan demikian, meskipun kita dahulu adalah orang gagal, tapi kita terus mencari sesuatu yang menjadi minat-bakat & bidang yang kita kuasai untuk bergerak maju serta menjadikan kegagalan di masa lalu sebagai pengalaman berharga dalam bergerak ke depan. Meskipun masa depan kita belum terlihat cerah, tapi kita terus menggali sesuatu yang berharga dalam diri kita & apa yang kita miliki untuk digunakan sebagai pondasi dalam membangun masa depan & hidup kita agar menjadi berharga.

Untuk memulai langkah maju di atas, di sini akan diringkaskan langkahnya, pertama, melakukan langkah awal yakni dengan mengenali diri kita, mengenali situasi & keadaan diri kita, mengenali potensi diri kita (minat-bakat & bidang yang dikuasai), kemudian langkah ke dua, menjadikan langkah awal tersebut sebagai titik mula/titik awal kita untuk bergerak maju. Dengan demikian kita akan mengetahui apakah kita sudah bergerak maju/tidak bergerak sama sekali/bahkan malah bergerak mundur, karena kita mengetahui di mana titik mula/titik awal kita dalam bergerak. Sebagai contohnya adalah tulisan-tulisan yang penulis buat, untuk membuat tulisan selanjutnya, penulis akan berpijak pada tulisan sebelumnya sebagai pondasi dalam membangun kerangka berpikir berikutnya, sehingga tulisan yang penulis buat akan terus bergerak maju hingga membentuk sebuah bangunan besar sebagai perwujudan pemikiran penulis tentang gerakan memajukan Indonesia. Oleh karena itu, tulisan-tulisan penulis tentang gerakan memajukan Indonesia dapat ditelusuri perkembangannya & kemajuannya.

Kemudian pasti akan ada yang bertanya-tanya atau bahkan berniat meruntuhkan bangunan yang penulis buat. Sebagai jawabannya, penulis sering menyampaikan bahwa penulis adalah manusia biasa yang memiliki kesalahan, kekurangan, kelemahan, & keburukan tetapi penulis punya keinginan untuk maju & oleh karena itu berbagai kritik-saran dari berbagai pihak akan penulis gunakan sebagai bahan dalam memperbaiki & menyempurnakan bangunan yang penulis buat. Dengan demikian penulis menyadari bahwa apa yang penulis lakukan adalah jauh dari sempurna & di luar penulis masih ada orang yang jauh lebih hebat & lebih baik dibanding penulis, meskipun begitu, karena penulis "ingin maju" maka kegagalan & kekalahan yang penulis alami tidak membuat penulis berhenti untuk bergerak di jalan yang telah penulis rintis dengan susah payah & tidak membuat penulis berhenti untuk terus memperbaiki bangunan pemikiran yang penulis buat. Oleh karena itu penulis akan terus melakukan pergerakan di bidang yang dikuasai penulis & dalam hal yang menjadi minat-bakat penulis.

Setelah kita membahas contoh konkret gerak maju yang dilakukan penulis dalam hal tulisan, selanjutnya kita bahas bagaimana penerapan gerak maju ini di lapangan. Saat pertama kali kita memikirkan kata "bergerak maju", maka kita akan memikirkan sesuatu yang abstrak/sesuatu di luar pengalaman kita sehari-hari. Sebagai contoh, misalkan kita adalah seorang yang gagal & putus asa karena merasa tidak memiliki hal berharga yang dapat dibanggakan. Saat dalam situasi & kondisi tersebut, maka kita tidak akan punya bayangan sama sekali tentang apa yang bisa kita lakukan untuk mengubah situasi & keadaan yang sedang kita alami. Tetapi dengan berpegang pada prinsip "tidak ada hal yang sia-sia di dunia ini", maka ketika kita terus mengenali diri & potensi diri (minat-bakat & bidang yang dikuasai), suatu saat nanti kita akan menemukan jalan hidup kita, jalan yang akan mengantarkan kita kepada jawaban atas pertanyaan "Mengapa kita terlahir di dunia?" Jalan berpikir ini juga berlaku bagi seseorang yang memiliki segala fasilitas (harta, tahta, rupa) yakni apa yang bisa dilakukannya dengan fasilitas yang dia punya agar hidupnya menjadi berharga/agar bisa menemukan jawaban atas pertanyaan "Mengapa dia terlahir di dunia dengan fasilitas tersebut?"

Dalam memulai langkah nyata untuk bergerak maju, kita juga tidak perlu membayangkan terlalu muluk-muluk bahwa kita harus "bisa/punya kemampuan" untuk melakukan sesuatu  dengan baik. Selama yang kita lakukan sesuai dengan minat-bakat & bidang yang kita kuasai, maka berbagai kesalahan, kekurangan, kelemahan, & keburukan yang mengiringi kita, tidak menjadi penghalang/menghentikan langkah kita untuk terus menggali & menemukan potensi terpendam/hal berharga yang dapat kita gunakan untuk memberi manfaat kepada orang lain. Segala ejekan & hinaan yang merendahkan & menjatuhkan kita, tidak membuat kita mudah putus asa selama yang kita lakukan adalah untuk menggali potensi diri demi menemukan sesuatu yang berharga yang dapat bermanfaat bagi orang lain. Ketika kita sudah menemukan potensi terpendam/hal berharga yang ada dalam diri kita, maka saat itu-lah kita mulai mengaktulisasikan/membuatnya nyata dengan cara mendayagunakannya/mengarahkannya kepada suatu tujuan yang berharga yakni untuk memberi manfaat pada orang lain, yang jika diperbesar & diperluas, tujuan tersebut akan menjadi "membangun & memajukan Indonesia" yang pada akhirnya akan memberi manfaat kepada lebih banyak orang.

Dengan demikian, untuk menyambut & mengisi waktu kita setahun ke depan agar lebih berharga, maka ringkasnya adalah dengan cara mengenali potensi diri kemudian melakukan aktualisasi diri dalam gerakan memajukan Indonesia. Masing-masing rakyat Indonesia mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya untuk didayagunakan/diarahkan pada usaha membangun & memajukan Indonesia. Masing-masing rakyat Indonesia bergerak di bidang yang dikuasainya untuk membangun & memajukan Indonesia. Masing-masing rakyat Indonesia mengenali minat & bakatnya yang dapat digunakan untuk membangun & memajukan Indonesia. Masing-masing rakyat Indonesia bersatu padu & bahu membahu membangun & memajukan Indonesia. Masing-masing rakyat Indonesia mengenali potensi negaranya & mendayagunakannya untuk membangun & memajukan Indonesia. Masing-masing rakyat Indonesia menyadari makna perjuangan & pengorbanan besar para pendahulu bangsa dalam melahirkan Negara Kesatuan Republik Indonesia, sehingga perpecahan & pemisahan diri dari NKRI hanya-lah emosi sesaat & solusi instan yang tidak selalu memberikan hasil diharapkan & oleh karena itu daripada sibuk berjuang untuk memisahkan diri, lebih baik memperjuangkan seorang putra daerah yang mengerti & mencintai daerahnya untuk menjadi seorang pemimpin daerah yang akan memperjuangkan & menjadikan daerahnya agar menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, ini-lah negara kita, negara Indonesia, negara dengan beragam suku-budaya & kekayaan alam yang melimpah, negara dengan ribuan pulau & perairan yang membentang luas, negara dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika yakni berbeda-beda tetapi tetap satu, Inilah Kita, Inilah Indonesia. Majulah Indonesiaku & Jayalah Selalu.