Saturday, 18 July 2015

DIALOG 1

Orang pesimis: "Kalau berkhayal itu jangan muluk-muluk, yang realistis saja, impian besarmu itu seperti mimpi di siang bolong alias omong kosong jadi jangan membual & buang-buang waktu saja."

Orang optimis: "Saya maklum jika ada yang beranggapan seperti anda, tapi sampai kapankah keadaan negeri kita akan terus seperti ini? Apakah tidak ada yang bisa kita lakukan, walau untuk hal kecil & tak berarti sekalipun? Atom yang sangat kecil & tidak berarti bagi sebagian orang saja ketika dimanfaatkan sebagai bom atom, dapat meluluh lantakkan satu kota besar. Tapi di sisi lain ketika atom dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik, dapat dijadikan sebagai sumber energi satu kota besar. Jadi melakukan hal-hal yang bisa kita lakukan walaupun kecil, itu masih mending daripada tidak sama sekali."
"Intinya adalah, tindakan sekecil apapun jika dilakukan secara bersama-sama & diikuti oleh semua lapisan masyarakat, dapat  menjadi tindakan yang besar. Jadi walaupun bagi anda hal ini adalah gerakan yang remeh & mungkin kurang berarti tapi jika anda ikut berpartisipasi, minimal dengan mengubah pikiran pesimis anda, itu sudah cukup dalam mendukung gerakan ini, meskipun anda tidak berbuat apa-apa. Lagi pula kalau gerakan ini belum berhasil, tidak berdampak apapun pada diri anda, malah jika berhasil, anda sendiri yang akan merasakan manfaatnya."
"Kita semua juga memahami, gerakan ini akan membutuhkan waktu yang lama, satu generasi saja belum tentu akan terlihat hasilnya, walaupun mungkin saja terjadi suatu keajaiban di mana tiba-tiba ada perubahan drastis yang membuat sebagian besar orang langsung sadar & bangun dari tidurnya sehingga bisa bersama-sama bergerak dalam usaha memajukan Indonesia. Tapi berpijak pada kenyataan yang ada maka kita berusaha melakukan apa yang bisa dilakukan secara terus menerus & berkelanjutan seraya optimis & yakin bahwa suatu saat kita sampai pada tujuan."

No comments:

Post a Comment